Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SERANG. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersedia meresmikan operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten. Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten menyatakan siap untuk mengoperasikan KEK Tanjung Lesung pada 23 Februari 2015 mendatang.
“Insya Allah, 23 Februari 2015 KEK Tanjung Lesung akan bisa beroperasi. Kami harapkan Presiden Jokowi bersedia meresmikannya,” ujarnya dalam siaran persnya usai bertemu dengan Sekretariat Dewan Nasional KEK, Kamis (05/02).
Rano Karno mengatakan, KEK Tanjung Lesung merupakan kawasan yang bisa dikembangkan dari segala aspek. Mulai dari aspek pariwisata, ekonomi, industri, dan berbagai bentuk investasi lainnya. Sebab, KEK Tanjung Lesung memiliki segala potensi investasi berkelas dunia.
Artinya, operasional KEK Tanjung Lesung menjadi kesempatan, baik bagi Pemerintah Provinsi Banten dan kalangan investor yang mau berinvestasi di KEK Tanjung Lesung. Apalagi, tambah Rano, pemerintah pusat juga sudah banyak memberikan perencanaan pembangunan jalan di Selatan untuk menunjang Tanjung Lesung, dan juga untuk menunjang perekonomian di Provinsi Banten.
“Jadi saya berharap kepada para investor untuk berkunjung ke Tanjung Lesung. Lihat potensinya dan mari masuk untuk berinvestasi di Provinsi Banten. Karena itu, sekali lagi saya sampaikan bahwa KEK Tanjung Lesung akan kita dorong untuk bisa terwujud, untuk diresmikan 23 Februari 2015 nanti atau dilakukan groundbreaking. Nah mudah-mudahan ini menjadi penyemangat bagi kami,” terang Rano Karno.
Investasi Rp 4,83 triliun
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Ali Fadillah mengatakan, pihak PT Banten West Java (BWJ) selaku pengelola telah menginvestasikan dana senilai Rp 1,4 triliun untuk membangun kawasan tersebut, dan Rp 200 miliar dari tenant yang telah mulai membangun. Sehingga kesiapan dan keseriusan beroperasinya KEK Tanjung Lesung terlihat jelas.
Selain itu, kata Ali, saat operasional KEK Tanjung Lesung 23 Februari 2015 mendatang, direncanakan untuk groundbreaking pembangunan Kawasan Marina dan Terminal Cruise, senilai Rp 586 miliar, oleh PT Pelindo II. Sehingga secara total, nilai investasi yang akan dikucurkan mencapai Rp 4,83 triliun, mencakup pembangunan di dalam kawasan dan groundbreaking PT Pelindo II.
Upaya mempercepat beroperasinya KEK Tanjung Lesung sesuai perencanaan, jelas Ali, juga dilakukan dengan memerhatikan hal-hal bersifat administratif. Sehingga setiap celah administrasi yang harus disiapkan sudah memadai bagi pelaksanaan operasional KEK tersebut. Karena itu, Rano mengingatkan, agar setiap pihak secara konsisten mengerjakan tugas tanggungjawabnya, terutama pihak pengembang atau pengelola KEK itu.
Ali yang juga Sekretaris Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten menambahkan, pihaknya juga terus mendorong pihak pengembang (PT BWJ), termasuk Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, untuk semakin giat melaksanakan tugas tanggungjawab masing-masing.
“Masing-masing pihak memiliki tugas tanggung jawab yang harus dikerjakan untuk menuju peresmian operasional KEK Tanjung Lesung 23 Februari 2015 mendatang. Intinya, pertemuan kali ini untuk mengevaluasi persiapan operasinal KEK Tanjung Lesung. Kami akan siapkan semua administrasi yang masih dibutuhkan untuk operasional KEK Tanjung Lesung,” tegas Ali.
Dukungan pusat
Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengatakan, ada 3 hal yang harus dilakukan oleh Gubenur Banten dan Dewan Kawasan KEK Tanjung Lesung untuk mewujudkan operasional KEK Tanjung Lesung pada akhir Februari 2015.
Pertama, melakukan percepatan penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Provinsi Banten kepada Administrator KEK Tanjung Lesung.
Kedua, Gubernur harus memastikan pembangunan kantor Administrator yang selesai pada minggu kedua Februari 2015. Karena pelimpahan kewenangan harus dilakukan di kantor Administrator yang menunjukkan adanya staf Administrator yang siap melayani di KEK Tanjung LEsung.
“Karena saat investor datang, mereka akan melihat apakah ada kantor Administratornya di dalam KEK Tanjung Lesung itu. Jadi Gubernur harus memastikan bahwa kantor Administrator sudah terbangun di dalam kawasan KEK Tanjung Lesung,” jelas Enoh.
Ketiga, sambung Enoh, Gubernur Banten harus melakukan pengecekan kesiapan beroperasi KEK Tanjung Lesung secara keseluruhan. Setelah itu, melaporkan dan mengusulkan kepada Ketua Dewan Nasional KEK yaitu Menko Perekonomian untuk melakukan peresmian beroperasi.
Dewan Nasional KEK, tambah Enoh, akan membantu dari sisi melakukan percepatan dan fasilitasi pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perdagangan kepada Administrator, agar koordinasikan pelimpahan kewenangan itu bisa diwujudkan segera.
Setelah itu, lanjut Enoh, Dewan Nasional KEK akan membantu menjelaskan kepada Ketua Dewan Nasional KEK tentang progres dan kesiapan operasional KEK Tanjung Lesung. Sekaligus Sekretariat Dewan Nasional KEK akan mengusulkan agar Presiden atau Menko Perekonomian, ataupun Menteri terkait untuk meresmikan KEK Tanjung Lesung itu.
“Intinya, agar target KEK Tanjung Lesung bisa beroperasi pada 23 Februari 2015 nanti, maka paling lambat Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten harus menyelesaikan seluruh proses administrasi pada minggu kedua Februari 2015. Meski demikian, satu minggu setelah 23 februari 2015 juga masih masuk dalam range waktu yang bisa ditolerir,” papar Enoh.
Pengembangan kawasan
Data BWJ mencatat, secara total pengembangan KEK Tanjung Lesung hingga tahun 2022 akan menelan anggaran sebesar Rp 4,24 triliun. Angka ini terbagi dalam 8 tahap penyerapan pada 8 tahun berturut-turut.
Tahap pertama, investasi senilai Rp 361,25 miliar dengan luas lahan 104 ha direncanakan tahun 2015. Tahap kedua, Rp 233,75 miliar dengan luas lahan menjadi 152 ha (2016). Tahap ketiga, nilai Rp 467,5 miliar seluas 200 ha (2017). Tahap keempat, 2,04 triliun seluas 248 ha (2018).
Tahap kelima, senilai Rp 239,7 miliar seluas 303 ha (2019). Tahap keenam, Rp 187 miliar seluas 358 ha (2020). Tahap ketujuh, senilai Rp 329,8 miliar seluas 443 ha (2021). Dan tahap kedelapan senilai Rp 382,5 miliar dengan luas lahan 528 ha pada tahun 2022.
Sementara itu, hingga saat ini sudah ada sekitar 5 investor yang telah berinvestasi di KEK Tanjung Lesung. yaitu, Tanjung Lesung Beach Hotel, Kalicaa Villa, Beach Club, Sailing Club, dan Legon Dadap Village. Selain investor yang ada, beberapa investor baru sudah menandatangani MoU dengan PT. BWJ untuk membangun Resort dan pelabuhan wisata dan marina. Diharapkan beberapa investor tersebut saat deklarasi kesiapan beroperasinya KEK juga melakukan groundbreaking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News