Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Sebanyak 60.000 ton bawang merah akan masuk dan membanjiri pasar dalam negeri mulai Jumat (5/4) nanti. Dengan masuknya puluhan kontainer bawang merah impor pada akhir pekan nanti, diharapkan mampu meredam meroketnya harga bawang merah di pasaran domestik.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, masuknya bawang merah mulai akhir pekan ini diharapkan akan membuat harga komoditas jenis umbi-umbian tersebut segera turun. "Impor bawang merah sekitar 2.000 kontainer dalam waktu dua hingga bulan ke depan akan masuk," katanya, Rabu (3/4).
Mengutip data Kemdag, harga rata-rata bawang merah di Pasar Kramat Jati Jakarta pada Maret ini mencapai Rp 37.000 per kilogram (kg), melonjak dibandingkan rata-rata bulan Januari lalu dikisaran Rp 14.000 per kg.
Namun begitu Gita menjamin impor bawang merah akan ditutup saat petani lokal panen raya atau sekitar bulan Juli mendatang. Keputusan tersebut dilakukan, agar saat panen raya datang para petani bawang tidak mendapatkan harga yang terlalu rendah.
Saat ini produksi bawang merah Indonesia rata-rata mencapai 800.000 ton per ton sementara konsumsi sebanyak 400.000 ton per tahun. Fluktuasi harga bawang merah terjadi karena produktifitas bawang merah yang tidak terus terjadi setiap bulan.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor bawang merah Indonesia tahun 2012 lalu mencapai 96.992 ton atau senilai dengan US$ 42.833.644. Asal negara impor bawang merah tersebut antara lain dari India, Thailand, Vietnam, Perancis, Belanda.
Terbatasnya suplai bawang merah ini juga diungkapkan oleh Dewan Bawang Nasional (Debanas). Sunarto Atmo Taryono, Ketua Umum Debanas mengatakan, masa panen raya bawang merah Indonesia terjadi pada bulan Juni-Desember.
Berdasarkan catatan Debanas, dari luas lahan pertanian bawang merah mencapai 120.000 hektar (ha)-150.000 ha per tahun tanam, saat ini yang tertanami hanya sekitar 5%-10%. "Saat ini para petani sedang musim tanam padi," kata Sunarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News