Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Akhirnya, Jepang membuka pintu dagang untuk produk ekspor ayam olahan Indonesia. Terhitung pada Selasa (25/11) kemarin, Pemerintah Jepang resmi membuka pasar daging ayam olahan dari Indonesia. Sayang, dari empat perusahaan yang akan melakukan ekspor baru tiga perusahaan yang dipastikan memperoleh izin ekspor.
Setelah 11 tahun lamanya pintu dagang ekspor ayam olahan Jepang tertutup untuk Indonesia. Selasa kemarin secara resmi Pemerintah Jepang memberikan izin kepada PT Charoen Pokphand Indonesia , PT Japfa Comfeed Indonesia dan PT Malindo Feedmill. Sementara, PT Sierad Produce belum mendapatkan izin ekspor.
Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan, satu perusahaan yang belum disetujui karena diminta perbaikan secara tekhnis dan pengelolaan oleh tim editor dari Jepang. Sementara untuk volumenya kata Syukur dibebaskan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
“Indonesia telah membuktikan mampu menekan kasus flu burung dengan menggunakan vaksin buatan sendiri. Meski potensi pasar Jepang tinggi namun pesaing juga berkompetisi ketat dari Thailand, Brazil dan Tiongkok,” papar Syukur pada Rabu (26/11).
Oleh karena itu, dari segi kualitas dan rasa produk tiga perusahaan harus dapat dijaga. Disamping hal lain yang juga harus diwaspadai adalah aspek harga. Harus diakui, saat ini Indonesia masih lemah pada infrastruktur. Sehingga rantai distribusi juga belum efisien.
Izin ekspor daging ayam olahan juga ditandai dengan masuknya daging wagiyu asal Jepang ke Indonesia. Saat ini kata Syukur, daging wagiyu masih dalam uji halal dan keamanan pangan dari Lembaga Pengawasan Pangan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News