Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
Saat ini kebutuhan produksi wire rod dari Lionmesh disokong dari pabrik pertamanya di Bekasi dengan kapasitas 35.000 ton. Meski sudah mulai bergegas melakukan ekspansi, emiten berkode saham LMSH ini tak berani memasang target tinggi di tahun ini.
"Kami berharapnya tahun ini bisa tumbuh 3% dibanding tahun lalu," ujar Lawer.
Hal tersebut disebabkan oleh harga baja di dunia yang belum stabil dan cukup fluktuatif sejak tahun lalu. Kondisi tersebut dipicu oleh melimpahnya produksi baja di China sehingga harga wire rod cukup tertekan.
Sepanjang tahun lalu perseroan tidak bisa capai target yang sudah ditetapkan sebesar Rp 212 miliar. Sebaliknya LMSH hanya mampu mencatatkan penjualan Rp 174 miliar atau turun 29,9% dari tahun 2014 Rp 249 miliar. Laba bersih pun ikut tergerus 74,43% menjadi Rp 1,94 miliar dibanding tahun 2014 sebesar Rp 7,6 miliar.
Sementara pada kuartal pertama LMSH masih mengalami rugi akibat penurunan penjualan sebesar 11,9% yaitu Rp 37,1 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 41,5 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News