kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.518   98,00   0,60%
  • IDX 6.790   -116,83   -1,69%
  • KOMPAS100 980   -17,02   -1,71%
  • LQ45 753   -11,67   -1,53%
  • ISSI 221   -4,17   -1,85%
  • IDX30 390   -6,77   -1,71%
  • IDXHIDIV20 457   -8,52   -1,83%
  • IDX80 110   -1,79   -1,60%
  • IDXV30 114   -1,71   -1,48%
  • IDXQ30 126   -2,43   -1,90%

Akhirnya, proyek Taman Ria Senayan kembali jalan


Selasa, 27 Januari 2015 / 12:57 WIB
Akhirnya, proyek Taman Ria Senayan kembali jalan
ILUSTRASI. Stealer The Treasure Keeper


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Taman Ria Senayan yang terbengkalai karena polemik kepemilikan akan dibangun kembali sebagai properti komersial bertemakan science playground. Surat pencabutan segel pun telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) Novel Hasan memastikan hal tersebut kepada Kompas.com di kantor PPK-GBK, Senayan, pada Senin (26/1). Novel menjelaskan, pembangunan di lokasi Taman Ria Senayan direncanakan dimulai pada bulan Februari 2015.

"Saat ini sedang dalam proses. Masih negosiasi desain dengan Pemprov DKI Jakarta. Rencananya bulan Februari sudah bisa dibangun kembali," ungkap Novel.

Menurut Novel, konsep science playground yang akan diterapkan dalam pembangunan tersebut telah lama dirancang, tepatnya sejak tahun 2011. Sayangnya, proyek itu terhenti karena adanya sengketa kepemilikan lahan antara PT Ario Bimo Laguna Perkasa dan Pemprov DKI Jakarta.

"Itu sudah konsep lama, sebenarnya itu berkonsep science playground. Jadi bukan hanya murni hiburan, melainkan juga tempat berkumpulnya masyarakat. Dulu di sana kan ada dayung, bianglala. Konsepnya akan seperti itu, tetapi lebih modern. Prosesnya juga sudah runut kok, itu kan tadinya juga bangunan komersial," lanjut Novel.

Saat ditanyai terkait ruang terbuka hijau (RTH) di areal kompleks Senayan, Novel mengatakan bahwa pembangunan di wilayah Senayan telah memenuhi aturan tata ruang. Menurut dia, bangunan yang berdiri di Senayan baru 18 persen, sedangkan batas pembangunan wilayah tersebut 20 persen.

"Koefisien dasar bangunan (KDB) di GBK itu ketat karena diawasi Pemprov DKI. Yang jelas sekarang masih 18%. Empat bangunan yang ada itu KDB-nya sudah terakomodasi dari 20% KDB GBK," ujar Novel. I(Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×