kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat corona, pembangunan pabrik Buyung Poetra Sembada (HOKI) diperkirakan molor


Selasa, 09 Juni 2020 / 16:22 WIB
Akibat corona, pembangunan pabrik Buyung Poetra Sembada (HOKI) diperkirakan molor
ILUSTRASI. PT Buyung Poetra Sembada (BPS) produsen beras dengan merek Topi koki


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelesaian pembangunan pabrik baru tahap pertama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) yang berlokasi di Sumatera Selatan (Sumsel) diperkirakan molor.

Kendala terbesar berasal dari lalu lintas manusia yang terhambat akibat merebaknya wabah pandemi corona (covid-19) di sejumlah negara. Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk Dion Surijata mengatakan pihaknya kesulitan untuk mendatangkan teknisi asing ke lokasi pembangunan pabrik baru. 

Baca Juga: Penjualan naik, laba bersih Buyung Poetra (HOKI) malah turun 42,42% di kuartal I-2020

Hal ini menjadi kendala tersendiri, sebab peran teknisi asing sangat dibutuhkan dalam proses instalasi mesin, mengingat mesin-mesin produksi yang dipasang didatangkan secara impor.

Melihat situasi yang ada, Dion memperkirakan proses pembangunan pabrik Sumsel tahap pertama baru akan selesai pada pertengahan tahun 2021 mendatang. Padahal, sebelumnya pabrik berkapasitas 20 ton per jam ini ditargetkan bisa rampung pada Desember 2020 mendatang.

“Semoga setelah Juni bisa lebih jelas kapan teknisi datang ke Indonesia dan jika tidak bisa juga kami usahakan cari teknisi lain,” kata Dion kepada Kontan.co.id pada Senin (8/6).

Menurut catatan Dion, sejauh ini progres pembangun pabrik Sumsel tahap pertama sudah berjalan sekitar 40%. Pembangunan pabrik Sumsel tahap pertama akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik tahap kedua dengan kapasitas yang sama, yakni sebesar 20 ton per jam yang targetnya bisa rampung di tahun 2022. 

Baca Juga: Bisnis Buyung Poetra Sembada (HOKI) stabil selama pandemi corona

Pembangunan kedua pabrik ini diperkirakan bakal memakan investasi sebesar Rp 70 miliar. Pendanaannya akan bersumber dari belanja modal atawa capital expenditure yang dianggarkan oleh perusahaan.

Jika pabrik di Palembang sudah beroperasi secara penuh, secara total HOKI akan memiliki kapasitas produksi 95 ton per jam. Rinciannya, kapasitas produksi sebesar 40 ton dari pabrik di Palembang, 50 ton per jam dari pabrik di Subang, dan 5 ton dari mesin produksi di Pasar Induk Cipinang.

Agenda ekspansi ini bertujuan untuk menunjang rencana jangka panjang HOKI untuk menyasar pangsa pasar yang belum tersentuh sebelumnya, seperti wilayah-wilayah di luar pulau Jawa dan pasar-pasar tradisional. Asal tahu saja, penjualan ke jaringan gerai modern di seluruh Indonesia masih mendominasi dengan porsi sebesar 46,81% dari total penjualan HOKI di kuartal I 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×