kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akibat PSBB diberlakukan lagi, Union Group pilih tutup sebagian gerainya


Jumat, 18 September 2020 / 20:11 WIB
Akibat PSBB diberlakukan lagi, Union Group pilih tutup sebagian gerainya
ILUSTRASI. Restoran saat PSBB transisi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Pemprov DKI Jakarta kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai awal pekan ini berdampak pada Union Group. Perusahaan yang memiliki sejumlah restoran ini memilih menutup sebagian gerainya. 

Marketing & Public Relations Director Union Group Jennifer Karjadi mengatakan, akibat PSBB ini dampak yang dirasakan perusahaan sebagai pengusaha jasa makanan & minuman cukup signifikan. Terlebih aturan sekarang memperbolehkan pusat perbelanjaan (mall) beroperasi, namun restoran hanya diperkenankan melayani take away.

"Kebiasaan market terutama pelanggan-pelanggan restoran kami untuk makan di restoran bukan untuk dibawa pulang," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (18/9).

Jennifer melanjutkan, penutupan gerai juga dilakukan karena adanya penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan kekhawatiran pasar akan ketidakpastian kapan kondisi pandemi akan berakhir.

Baca Juga: Dilarang dine-in selama PSBB Jakarta, begini tanggapan Boga Group

Oleh sebab itu, Jennifer mengakui perusahaan kesulitan untuk menutup biaya operasional karena kunjungan masyarakat di pusat perbelanjaan yang sepi sehingga berimbas pada penurunan pendapatan perusahaan yang turun drastis.

"Sangat tidak mampu, dimana cost operasional yang kami keluarkan hampir sama dengan sebelum pandemi. Jadi jika kami sebagai tenant restoran tidak mendapatkan kompensasi atau kebijakan sewa dari pengelola gedung, tidak akan bisa menutup biaya operasional kami yang sepi pengunjung dan sepi penjualan karena menurunnya daya beli pasar," bebernya.

Salah satu upaya yang dilakukan Union Group dengan memberikan layanan pesan antar dan pengambilan makanan pada restoran-restorannya. Hal itu guna mendapatkan penjualan dan cashflow untuk membayar gaji pegawainya sehingga opsi pemutusan hubungan kerja tidak dilakukan.

Akibat kebijakan tersebut itu, perusahaan juga menutup beberapa gerainya. "Salah satu gerai kami, The Dutch, restoran dan bar yang biasa berkonsep musik hidup, berlokasi di area SCBD terpaksa kami tutup karena PSBB ini. Ada tujuh  gerai restoran kami yang lain yang berada di dalam pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Pusat," sebutnya.

Baca Juga: PHK Karyawan Kafe dan Restoran Berlanjut di PSBB Periode II

Hingga saat ini, Union Group mengoperasikan 17 cabang restoran terdiri dari BENEDICT di Grand Indonesia dan di Pacific Place Mall, BISTECCA di Lot 18 SCBD, CAFFÈ MILANO di Grand Indonesia. 

Selain itu ada CORK&SCREW di Plaza Indonesia dan Pacific Place Mall, CORK&SCREW Country Club di The Maj Senayan, LOEWY di Oakwood Mega Kuningan. Perusahaan juga memiliki gerai UNION di Plaza Senayan, Street Gallery Pondok Indah, Grand Indonesia Mall, Senayan City, PIK Avenue Mall, Mal Kelapa Gading, Central Park Mall, dan PIZZA MILANO di Plaza Senayan Food Court, serta ROMA Osteria&Bar di Sequis Tower.

Selanjutnya: Catatan untuk Jakarta: Dilarang dine-in, sama saja mematikan bisnis restoran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×