Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran kegiatan usaha, terutama pada industri manufaktur otomotif dan alat berat yang disertai dengan kian meningkatnya lalu lintas bongkar muat ekspor impor kendaraan dari Indonesia ke sejumlah negara berimbas pada meningkatnya produktivitas arus bongkar muat di terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).
Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar mengatakan, aktivitas para shipping lines dan logistic juga terlihat lebih ramai dari bulan-bulan sebelumnya sehingga meningkatkan aktivitas layanan operasional di lapangan terminal IPCC.
Secara keseluruhan, jumlah kargo kendaraan yang dilayani di bulan oktober 2020 mengalami peningkatan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya setelah mengalami penurunan yang cukup signifikan di periode April-Mei.
Baca Juga: Perkuat kinerja, IPCC jajaki kerjasama dengan Pelindo I
“Total kargo kendaraan CBU di lapangan internasional di bulan Oktober 2020 ditangani sekitar 28.899 unit dari rata-rata bulanan penanganan kargo CBU sebanyak 16.756 unit,” katanya dalam keterbukaan informasi, Senin (16/11).
Yang mana, angka tersebut sudah melampaui jumlah pada April 2020 sebesar 14.400 unit dan Januari 2020 sebesar 21.800, alat berat sebanyak 665 unit dari rerata 625 unit, dan general cargo sebanyak 4.733 m3 dari rata-rata 3.956 m3.
Ia menambahkan, di lapangan domestik juga mengalami perbaikan di Oktober 2020, dimana CBU sebanyak 12.846 unit dari rata-rata 7.189 unit, alat berat sebanyak 1.584 unit dari rata-rata 2.769 unit, dan general cargo sebanyak 3.894 m3 dari rata-rata 949 m3.
Lebih lanjut, sambungnya, IPCC berupaya untuk mempertahankan kelancaran arus logistik dan bongkar muat kendaraan. Upaya tersebut dijalankan dengan strategi pembagian shift bergilir bagi petugas operasional dengan dibekali alat pelindung diri operasi yang terstandardisasi dan tambahan pelindung untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News