kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktivitas IPCC masih berjalan normal belum terdampak wabah virus corona


Selasa, 17 Maret 2020 / 19:49 WIB
Aktivitas IPCC masih berjalan normal belum terdampak wabah virus corona
ILUSTRASI. Aktivitas ekspor kendaraan melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)?di Jakarta Utara. KONTAN/Muradi


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengklaim arus bongkar muat kendaraan masih berjalan normal dan tidak terdampak akibat penurunan aktivitas ekonomi dan bisnis akibat virus corona (COVID-19).

Investor Relation Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada mengatakan, dari sisi operasional arus bongkar muat kendaraan CBU untuk segmen ekspor secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 tercatat naik 7,03% menjadi 44.802 unit CBU dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 41.860 unit CBU.

Baca Juga: Harga Saham Terus Tergerus, Sejumlah Emiten Swasta Pertimbangkan Buyback

"Kami berharap pelaku pasar sebaiknya tidak terlalu panik dan dapat melihat adanya peningkatan dari aktivitas tersebut, terutama dari arus bongkar muat ekspor CBU. Sementara itu, dari aktivitas bongkar muat kendaraan alat berat masih lebih didominasi peningkatan di terminal domestik," ujar Reza saat di hubungi kontan.co.id, Selasa (17/3).

Menurutnya, impor masih tercatat turun menjadi 6.546 unit CBU atau lebih rendah 40,59 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar 11.018 unit CBU. Peningkatan ekspor sejalan dengan keberlanjutan program Pemerintah yang memang mendorong para ATPM untuk memasarkan produknya yang diproduksi di dalam negeri untuk diekspor.

“Terutama terbantukan dengan adanya peraturan Dirjen Bea dan Cukai tentang tata laksana ekspor kendaraan CBU sehingga beberapa merek dagang meningkatkan ekspornya, antara lain Mitsubishi, Honda, Chevrolet - Wuling, Toyota, dan Suzuki,” jelasnya.

Reza menjelaskan, secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 kinerja pada segmen ekspor alat berat mampu menunjukkan kenaikan 42,20 persen menjadi 246 unit alat berat (non truk dan bus) dari 173 unit alat berat (non truk dan bus) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Penyebab penjualan ritel terkontraksi pada Januari 2020 menurut ekonom




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×