kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akui berat melalui tahun pandemi, Shell optimistis 2021 akan lebih baik


Kamis, 25 Maret 2021 / 20:01 WIB
Akui berat melalui tahun pandemi, Shell optimistis 2021 akan lebih baik
ILUSTRASI. Suasana pabrik pelumas Shell (Lubricants Oil Blending Plan/LOBP) di Marunda, Bekasi. KONTAN/Muradi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

Ketiga, Shell Lube Optimiser yakni layanan pengkondisian pelumas yang bertujuan mengurangi risiko kontaminasi pelumas demi mendapatkan kinerja mesin yang optimal. Layanan ini meliputi filtrasi/separasi, pembilasan, mitigasi varnish, dan dehidrasi. Keempat, Shell Lube Analyst yaitu pemantauan kondisi pelumas di laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pelumas, membantu memprediksi kegagalan, dan mengurangi  waktu henti peralatan. 

Terakhir merupakan layanan Shell Digital Platform  yaitu solusi dan aktivitas digital untuk meningkatkan produktivitas dan pemeliharaan peralatan. "Shell  Services akan menambah nilai manfaat pada operasional mesin, apapun industrinya dan apapun spesifikasi peralatan yang digunakan," jelas Bambang.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani memprediksi kondisi ekonomi 2021 bakal lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, disertai dengan kenaikan indeks kepercayaan konsumen (IKK). 

Mengutip dari laman Bank Indonesia (BI), IKK Februari 2021 tercatat naik ke 85,8 dari level Januari 2021 yakni 84,9. Keyakinan meningkat pada responden dengan tingkat pengeluaran berkisar Rp 1 juta – Rp 3 juta per bulan. Capaian tersebut didukung persepsi ekonomi saat ini, baik dari aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan juga tetap positif dan relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Ekonomi tahun ini bisa tumbuh 3%-4% saja sudah bagus untuk 2021. Dimana proyeksi peningkatan harga komoditas juga mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi," jelas Aviliani. 

Aviliani juga menambahkan, peningkatan IKK sekaligus mencerminkan peningkatan permintaan akan konsumsi dan belanja masyarakat secara nasional. Ditambah lagi dukungan dari sentimen eksternal, khususnya kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam mendorong pemulihan ekonomi lewat stimulu dan menjaga suku bunga acuannya. 

"Kebijakan domestik seperti insentif kredit otomotif dengan down payment (DP) 0%, stimulus ekonomi dan sinyal investasi di sektor energi bakal memberikan efek domino bagi pemulihan ekonomi," tandasnya.

Selanjutnya: Pasar Oli Anjlok 50% Dihantam Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×