kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akui berat melalui tahun pandemi, Shell optimistis 2021 akan lebih baik


Kamis, 25 Maret 2021 / 20:01 WIB
Akui berat melalui tahun pandemi, Shell optimistis 2021 akan lebih baik
ILUSTRASI. Suasana pabrik pelumas Shell (Lubricants Oil Blending Plan/LOBP) di Marunda, Bekasi. KONTAN/Muradi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimistis terhadap prospek ekonomi yang lebih baik di 2021, perusahaan pelumas Shell Lubricant Indonesia meyakini kinerja tahun masih didukung permintaan dari segmen alat berat. Di samping itu, Shell juga meluncurkan rangkaian produk pelumas netral karbon (carbon neutral) tahun ini. 

"Segmen alat berat merupakan sektor kunci dan kami tidak hanya menawarkan produk tapi juga solusi dengan memberikan value added, mengacu pada perubahan perilaku konsumen ke depan," kata Direktur Shell Lubricant Indonesia Andri Pratiwa dalam seminar daring, Kamis (25/3). 

Andri juga mengungkapkan, kinerja Shell cukup berat di tahun pandemi 2020, seiring dengan turunnya consumer indeks. Alhasil, demand atau permintaan juga ikut mengalami kontraksi sepanjang tahun lalu. Meskipun begitu, dia mengklaim hampir semua produk mampu berkontribusi pada kinerja tahun lalu, baik dari sektor industri di segmen energi, manufaktur, agrikultur hingga otomotif.

Baca Juga: Menilik rekam jejak bisnis pelumas Shell di Indonesia

"Walaupun demand koreksi lumayan hampir double digit (tahun lalu), kami manfaatkan momentum untuk persiapkan diri lebih baik dengan berinovasi," tambahnya. 

Harapannya, saat perekonomian membaik di 2021 kinerja Shell Lubricants Indonesia bakal bangkit lebih cepat. Apalagi dengan indikator ekonomi yang mulai menunjukkan pemulihan jadi alasan utama perusahaan untuk menyusun skenario bisnis dan meluncurkan serangkaian produk tahun ini. 

Selain itu, perubahan sikap dan kebutuhan konsumen turut menjadi evaluasi Shell untuk merangkai strategi ke depan dan mempercepat pemulihan. Andri meyakni, segmen alat berat masih akan menjadi penopang utama kinerja perusahaan menyusul sektor tambang, energi, agrikultur dan lainnya. 

Adapun rangkaian produk netral karbon dirilis dan sudah tersedia di Indonesia antara lain Shell Gadus S5, Shell Omala S4 WE, Shell Omala S4 GXV, Shell Mysella S5, dan Shell Rimula R6 LM. Secara global, Shell menargetkan untuk menjadi perusahaan energi dengan emisi net-zero pada tahun 2050 dan berkomitmen melakukan carbon offset terhadap lebih dari 200 juta liter pelumas setiap tahunnya.

Di samping itu, sebagai upaya mendukung pemerintah dalam menciptakan ekosistem industri yang rendah emisi lewat pembangunan infrastruktur kereta api yang menghubungkan area-area bisnis vital di Indonesia, Shell Lubricants menghadirkan Shell Gadus Rail S2 Traction Motor Bearing untuk bantalan motor lokomotif dan Shell Gadus S3 High Speed Coupling yang didesain untuk aplikasi gear coupling dengan ekstra perlindungan dan tahan terhadap temperatur tinggi. 

Di sektor pembangkit listrik, Shell memberikan dukungan dengan meluncurkan produk baru Shell Turbo S5 DR yaitu pelumas turbin sintetis tahan api terutama untuk aplikasi sistem electrohydraulic control. Pelumas tersebut diperlukan pada sistem hidrolik dan turbin yang rentan terhadap bahaya api, membantu menjaga kehandalan sistem dan keselamatan operasional pembangkit listrik berbasis turbin. Hadir pula Shell Turbo Revive untuk memperpanjang masa pakai oli serta interval pemeliharaan sistem operasi.

Terus mengedepankan aspek keselamatan kerja dan lingkungan, Shell juga menghadirkan produk Naturelle Hydraulic Fluid yang merupakan pelumas hidrolik sintetis ramah lingkungan dan memiliki ketahanan yang baik terhadap api. Produk tersebut telah dikembangkan dan dirancang untuk kinerja pelumas yang superior sekaligus mudah terurai secara hayati sehingga aman bagi lingkungan.

Baca Juga: Tingkatkan layanan, Pertamina Lubricant membuat sejumlah fasilitas platform online

Tidak hanya menghadirkan produk pelumas dan gemuk, Shell juga memiliki produk pendingin radiator terbaru yakni Shell Coolant Long Life Plus HD dan Shell Coolant Premium MV. Kedua produk tersebut hadir dalam kemasan drum khusus yang lebih ramah lingkungan.

Adapun dari sisi pelayanan, Bambang Wahyudi, VP Technical Shell Lubricants paparkan lima layanan utama dalam solusi perawatan mesin modern. Pertama, Shell Lube Coach yang merupakan layanan Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) berupa pelatihan staf untuk meningkatkan pengetahuan serta keahlian tentang pelumas dan Teknik pelumasan. Layanan pelatihan ini diberikan oleh instruktur dan pakar teknis Shell dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. 

Layanan kedua adalah Shell Lube Expert  yaitu layanan untuk meningkatkan optimisasi pelumas. Termasuk di dalamnya adalah inovasi terbaru Shell, yakni Shell Engine Rating yang merupakan perawatan komponen peralatan utama, evaluasi kondisi komponen, serta rekomendasi peningkatan umur komponen dan konsumsi pelumas. 

Ketiga, Shell Lube Optimiser yakni layanan pengkondisian pelumas yang bertujuan mengurangi risiko kontaminasi pelumas demi mendapatkan kinerja mesin yang optimal. Layanan ini meliputi filtrasi/separasi, pembilasan, mitigasi varnish, dan dehidrasi. Keempat, Shell Lube Analyst yaitu pemantauan kondisi pelumas di laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pelumas, membantu memprediksi kegagalan, dan mengurangi  waktu henti peralatan. 

Terakhir merupakan layanan Shell Digital Platform  yaitu solusi dan aktivitas digital untuk meningkatkan produktivitas dan pemeliharaan peralatan. "Shell  Services akan menambah nilai manfaat pada operasional mesin, apapun industrinya dan apapun spesifikasi peralatan yang digunakan," jelas Bambang.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani memprediksi kondisi ekonomi 2021 bakal lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, disertai dengan kenaikan indeks kepercayaan konsumen (IKK). 

Mengutip dari laman Bank Indonesia (BI), IKK Februari 2021 tercatat naik ke 85,8 dari level Januari 2021 yakni 84,9. Keyakinan meningkat pada responden dengan tingkat pengeluaran berkisar Rp 1 juta – Rp 3 juta per bulan. Capaian tersebut didukung persepsi ekonomi saat ini, baik dari aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan juga tetap positif dan relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Ekonomi tahun ini bisa tumbuh 3%-4% saja sudah bagus untuk 2021. Dimana proyeksi peningkatan harga komoditas juga mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi," jelas Aviliani. 

Aviliani juga menambahkan, peningkatan IKK sekaligus mencerminkan peningkatan permintaan akan konsumsi dan belanja masyarakat secara nasional. Ditambah lagi dukungan dari sentimen eksternal, khususnya kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam mendorong pemulihan ekonomi lewat stimulu dan menjaga suku bunga acuannya. 

"Kebijakan domestik seperti insentif kredit otomotif dengan down payment (DP) 0%, stimulus ekonomi dan sinyal investasi di sektor energi bakal memberikan efek domino bagi pemulihan ekonomi," tandasnya.

Selanjutnya: Pasar Oli Anjlok 50% Dihantam Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×