kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alat berat konstruksi mulai jadi tumpuan


Jumat, 22 April 2016 / 11:06 WIB
Alat berat konstruksi mulai jadi tumpuan


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Saat penjualan alat berat lesu, perusahaan alat berat memutar otak mencari peluang agar bisa genjot penjualan. Salah satu cara adalah, menambah pilihan alat berat baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Seperti yang dilakukan distributor alat berat Caterpillar, PT Trakindo Utama yang merilis ekskavator baru berkapasitas 20 ton, Kamis (21/4). Alat berat tersebut menyasar sektor konstruksi yang kini sedang menggeliat.

"Trakindo berkomitmen memberikan alternatif alat berat dalam mendukung program pemerintah. Dan alat ini tepat untuk pekerjaan di industri konstruksi," kata Ivanlie, Construction Marketing General Manager Trakindo Utama, Kamis (21/4).

Peluncuran alat berat inilah yang menjadi harapan Trakindo menggenjot penjualan tahun ini. Jamaluddin, Ketua Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) bilang, alat berat sektor konstruksi kini menjadi andalan bisnis alat berat.

Sebab, alat berat konstruksi kini dibutuhkan untuk proyek infrastruktur pemerintah dan swasta. "Sampai Maret 2016, produksi alat berat mencapai 619 unit. 50% diantaranya untuk konstruksi," kata Jamal.

Merujuk persentase tersebut, penjualan alat berat konstruksi kuartal I-2016 mencapai 310 unit. Penjualan alat berat sektor perkebunan berkontribusi 30% atau 186 unit.

Adapun penjualan alat berat tambang masih lesu. Jamal bilang, kontribusi penjualan alat berat tambang kuartal pertama 2016 hanya 15%, sekitar 93 unit.

Penjualan alat berat untuk tambang yang mini tersebut juga disampaikan Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk. "Kalaupun ada pembelian alat berat pertambangan, itu hanya untuk penggantian alat yang sudah usang," kata Sara.

Tak hanya United Tractors, Djonggi Gultom, Direktur PT Hexindo Adiperkasa Tbk juga menjelaskan hal yang sama. Agar penjualan meningkat, Hexindo mengandalkan alat berat untuk konstruksi. Pada kuartal I-2016, Djonggi mengklaim telah menjual sekitar 300 unit. "Sekitar 80% alat berat yang kami jual untuk sektor konstruksi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×