kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ALI sebut Kemenhub juga butuh wakil menteri, ini alasannya


Jumat, 25 Oktober 2019 / 21:59 WIB
ALI sebut Kemenhub juga butuh wakil menteri, ini alasannya
Sejumlah wakil menteri Kabinet Indonesia Maju bersiap untuk dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden secara resmi melantik 12 wakil menteri untuk membantu kinerja menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Ada 12 orang yang menjabat sebagai wakil menteri di 11 kementerian yang dilantik di Istana Negara, Jumat (25/10).

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengharapkan para wakil menteri yang baru saja dilantik dapat mempercepat eksekusi dari program-program di masing-masing Kementerian.

Baca Juga: Wakil Menteri Pertahanan dilantik Jokowi, begini respons Prabowo Subianto

"Jangan sampai ada dualisme kepemimpinan. Karena kalau ekonomi tumbuh baik, maka sektor logistik juga akan tumbuh," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Zaldy juga mengusulkan adanya wakil menteri di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang salah satu fokusnya mengurusi sektor logistik.

Ia mengungkapkan jika selama ini Kemenhub hanya fokus pada urusan penumpang dan infrastruktur. "Selama ini masalah angkutan barang selalu menjadi anak tiri di Kemenhub," tandasnya.

Baca Juga: Ada 12 wamen di Kabinet Indonesia Maju, Akida: Kinerja pemerintah harus cepat

Selain itu, untuk wakil menteri BUMN yang berasal dari sektor perbankan, menurut Zaldy pilihan tersebut tepat karena mengingat utang BUMN yang besar.

"Saya kira cocok kalau diisi orang bank. Perlu ada program untuk restrukturisasi utang-utang BUMN agar tidak mengganggu kondisi BUMN tersebut," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×