Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk sedang bersemangat mengembangkan lini produk baru berupa kemasan makanan alias food packaging berbahan kertas cokelat. Targetnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Produk tersebut rilis sejak Maret 2020 dengan harga jual Rp 700-Rp 800 per kemasan. Alkindo mengklaim, harga jualnya lebih kompetitif dibandingkan kemasan makanan berwarna putih dengan harga Rp 1.200 hingga Rp 2.000 per kemasan.
Tak sia-sia, kontribusi produk baru Alkindo sudah terasa pada penjualan Januari-April 2020. Penjualan dari segmen tekstil memang turun 25%-30% year on year (yoy). "Sedangkan untuk segmen kemasan konsumer justru tetap mencatatkan kenaikan 3%-3,5% yoy hingga April 2020," kata Herwanto Sutanto, Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk saat dihubungi KONTAN, Jumat (12/6).
Asal tahu, penjualan tekstil menyusut karena pasar lesu di tengah pandemi Covid-19. Berkaca dari rapor empat bulan pertama tahun ini, Alkindo yakin segmen kemasan barang konsumsi bisa turut mengompensasi tren penurunan penjualan segmen tekstil sepanjang tahun 2020.
Sejak aturan pandemi virus merebak dan disusul keluarnya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Alkindo memang melihat penjualan makanan siap antar naik secara signifikan. Alhasil, kue pasar kemasan makanan yang berstandar aman untuk makanan alias food grade kemudian membesar.
Adapun sejauh ini, Alkindo sudah mendistribusikan kemasan makanan berbahan kertas cokelat ke wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Perusahaan berkode saham ALDO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut menyambut gembira respon pasar. Mereka bahkan menggadang-gadang produk barunya sebagai salah satu tulang punggung bisnis di masa mendatang.
Pada semester II 2020 nanti, ALDO akan memperluas distribusi kemasan makanan. Sasarannya seperti Medan, Palembang, Makassar, Manado, kota-kota di wilayah Indonesia Timur dan lokasi lain di luar Pulau Jawa.
Manajemen Alkindo memperkirakan, sampai akhir tahun 2020 penjualan kemasan makanan bisa menghasilkan penjualan senilai Rp 5 miliar. Kalau permintaan pasar semakin besar, mereka siap menaikkan utilitas mesin dari 60% saat ini menjadi 70%.
Selama kuartal I 2020, penjualan bersih ALDO naik 3,48% yoy menjadi Rp 311,38 miliar. Hanya saja, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan tersebut berkurang sebesar 24,86% yoy menjadi sekitar Rp 8,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News