Reporter: Gloria Haraito | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT PLN Persero secara terbuka mengundang pihak swasta untuk sama-sama berinvestasi di terminal liquefied natural gas (LNG). Hal ini terkait rencana PLN membangun terminal LNG dalam rangka mengamankan pasokan gas.
"Kami mengajak pengusaha yang memerlukan gas untuk bergabung ke PLN," kata Dahlan Iskan, Direktur Utama PLN, dalam rilis yang diterima KONTAN, Kamis (10/2).
Sebagai tahap awal, PLN mengundang pihak swasta yang berminat menyampaikan pada PLN kebutuhan gas mereka. Setelah itu, PLN akan mengundang mereka untuk berunding secara business to business cara mendapatkan gas itu.
PLN berniat membangun terminal LNG sendiri di dekat pembangkit listrik Muara Tawar, Bekasi. Lokasi ini dipilih lantaran mengalami kekurangan gas yang sangat besar.
Opsi kedua, PLN bisa juga ingin membangun terminal LNG mini di daerah yang memiliki sumber gas kecil. "PLN bersedia menjadi lokomotif karena keperluan gas kami memang paling besar, tentu saja kalangan industri swasta bisa memperkuat di belakangnya," lanjut Dahlan.
Menurut Dahlan, ekspansi ini juga bakal membawa manfaat bagi negara. Selama ini PLN menyokong pertumbuhan ekonomi dengan cara memasok listrik untuk kalangan industri. PLN juga mendukung industri terkait lewat anggaran belanja senilai Rp 200 triliun per tahun. Industri terkait ini misal kabel, trafo distribusi, alat ukur, menara, dan suku cadang.
Sekretaris Jenderal Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Widjaja menyambut baik tawaran PLN. "Kami melihat akan ada kerjasama yang baik ke depan," kata Achmad.
FIPGB berniat mendirikan terminal LNG setelah kecewa melihat kurangnya komitmen pemerintah untuk mencukupi kebutuhan gas industri. Tahun ini pengusaha meminta jatah gas sebesar 801 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Tapi pemerintah berniat memenuhi 538 MMSCFD saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News