Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Listrik masih akan byar-pet karena pemerintah belum bisa memberikan kepastian pasokan gas kepada perusahaan setrum PT PLN (Persero) untuk tahun depan. Padahal perusahaan setrum tersebut membutuhkan pasokan gas yang cukup banyak guna bahan bakar sejumlah pembangkit dalam menyediakan pasokan setrum untuk kebutuhan nasional.
“Saya tidak tahu harus menjawab apa, karena kita harus lihat sumbernya ada atau tidak, kemudian juga kesiapan infrastrukturnya ada atau tidak,” ujar Dirjen Migas, Evita Herawati Legowo, Selasa (29/12)
Menurut Evita, jika lokasi pasokan gasnya sudah ada, maka pihaknya bisa menjamin kepastian pasokan gas untuk PLN. Selain itu, ia juga tidak berani menjamin bahwa gas dari Receiving Terminal milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang ada di Jawa Barat akan dibeli oleh PLN. Soalnya, PGN harus menyelesaikan infrastruktur pembangunan Receiving Terminal tersebut terlebih dahulu.
Asal tahu saja, PLN diperkirakan masih mengalami defisit gas hingga 2013. Untuk 2009, PLN membutuhkan pasokan gas 2.140 bbtud (billion british thermal unit), namun yang terkontrak baru 1.377 bbtud, sehingga masih defisit 763 bbtud. Kebutuhan gas diperkirakan terus meningkat seiring dengan program gasifikasi atau penggantian bahan bakar dari solar (high speed diesel/HSD) menjadi gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News