Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Bambang mengungkapkan, untuk ukuran WK yang sudah cukup tua, produksi East Kalimantan-Attaka masih tergolong tinggi. Namun, untuk kontribusi produksi secara nasional kepada Pertamina, itu tidak begitu signifikan, yakni sekitar 5%. "Jadi tidak signifikan sekali dalam konteks nasional, tapi kemudian dari Pertamina ini ada penambahan 5% untuk penambahan produksi," ungkapnya.
Sedangkan untuk kontribusi terhadap PHI, Bambang bilang, blok East Kalimantan-Attaka tidak jauh berbeda dengan blok Sanga-Sanga, yakni sekitar 10-15%. Sedangkan kontribusi terbesar, masih dari Mahakam. "Yang gede ya dari Mahakam. Kalau ini (PHKT) 10%-15%. Ini hampir sama, satu kelas sama Sanga-Sanga," ungkapnya.
Sayang, Bambang tidak memberikan angka detailnya. Yang pasti, lanjut Bambang, pada pekan depan, pihaknya akan menggelar workshop untuk pengelola ketiganya guna mencari lahan-lahan eksplorasi baru.
"Tapi persisnya seperti apa saya nggak tahu, coba kita lihat nanti, karena datanya baru kemarin-kemarin, telat. Starting Minggu depan, kita ketemu PHM (Mahakam), Sanga-sanga, PHKT untuk workshop mencari lahan lahan new eksploration," jelasnya.
Sekadar informasi, East Kalimantan-Attaka adalah bagian dari penugasan yang didapatkan Pertamina dari Pemerintah. Yakni dengan mengelola 8 WK habis masa kontrak (terminasi) tahun 2018, yaitu Ogan Komering, Tuban, Sanga-Sanga, Southeast Sumatera, Tengah, North Sumatera Offshore, serta East Kalimantan&Attaka; yang kemudian di unitisasi. Sedangkan 2 WK terminasi tahun 2019 adalah Jambi Merang dan Raja.
Adapun investasi Pertamina selama tiga tahun untuk 10 WK ini sebesar US$ 693 juta. Pertamina pun membayar bonus tandatangan sebesar US$ 51,8 juta. Diperkirakan, produksi migas tahun 2019 dari 10 WK tersebut adalah 55 mbopd dan 595 mmscfd atau lebih dari 150 mboepd. Perkiraan produksi kumulatif selama 20 tahun ke depan sebesar 830 mmboe.
Sementara untuk blok East Kalimantan-Attaka, estimasi produksi kumulatif selama 20 tahun sebesar 62 mmboe. Sedangkan menurut data terbaru dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Produksi harian WK East Kalimantan-Attaka per 24 Oktober sebesar 12,085 bopd minyak dan 62 mmscfd gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News