kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anabatic Technologies (ATIC) Perkirakan Pendapatan di Atas Rp 7 Triliun di 2022


Jumat, 02 Desember 2022 / 16:40 WIB
Anabatic Technologies (ATIC) Perkirakan Pendapatan di Atas Rp 7 Triliun di 2022
ILUSTRASI. PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) optimistis kinerja pendapatan bisa tumbuh tahun ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) optimistis kinerja pendapatan bisa tumbuh tahun ini. Direktur PT Anabatic Technologies Tbk Lie David Limina memperkirakan, pendapatan perusahaan bisa mencapai di atas Rp 7 triliun.

“Kemudian untuk bottomline kami incar posisi positif dibanding  tahun lalu yang negatif, tapi saya belum bisa memberikan angka pastinya,” tutur David dalam acara public expose, Jumat (2/12).

Sebagai pembanding, mengintip laporan keuangan tahunan perusahaan, ATIC membukukan pendapatan Rp 6,46 triliun di tahun 2021. 

Baca Juga: Anabatic Technologies (ATIC) Kembali Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi Konversi

Namun, setelah dikurangi pengeluaran di sejumlah pos beban, ATIC membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 275,60 miliar di periode yang sama.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2022, kinerja top line dan bottom line mengalami pertumbuhan dibanding tahun periode sama tahun lalu. Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, pendapatan neto ATIC mengalami kenaikan 27,25% secara tahunan dari semula Rp 4,24 triliun di Januari-September 2021 menjadi Rp 5,40 triliun di Januari-September 2022.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, ATIC mengantongi laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 95,34 miliar di Januari-September 2022. 

Sebelumnya, ATIC membukukan rugi neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 88,06 miliar di Januari-September 2021.

Menurut David, pertumbuhan kinerja perusahaan di sembilan bulan pertama didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya kondisi perekonomian di tahun 2022 yang membaik seiring pemulihan pandemi Covid-19.

Faktor lainnya, ATIC juga melakukan write off atas aset-aset non produktif di tahun 2020 dan 2021. Tindakan tersebut, menurut David, turut menjadi faktor atau rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan yang dibukukan oleh ATIC tahun lalu.

Baca Juga: Anabatic Gandeng Brankas Kembangkan Layanan Open Banking Melalui Fitur API

“Di samping itu di tahun ini juga kami mempunyai other income yang cukup besar di mana kami menjual atau merestrukturisasi beberapa anak perusahaan sehingga terdapat gain on sell di situ,” imbuh David.

Ke depan, ATIC sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk memacu kinerja pada masing-masing anak perusahaan. 

Direktur PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) Adriansyah Adnan berujar, PT Anabatic Digital Raya bakal berfokus pada transformasi digital untuk sektor perbankan, sementara DEOS bakal melakukan modernisasi atas solusi dan melakukan integrasi dari layanan 

“Di CTI Group, strategi secara umum adalah semakin meningkatkan solusi berbasis cloud dan meningkatkan layanan yang berhubungan dengan solusi cloud tersebut,” kata Adriansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×