Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Pratama Guitarra
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM tampaknya akan segera terisi. Proses seleksi kabarnya sudah rampung. Informasi yang diterima Kontan.co.id, Ridwan Djamaluddin disebut-sebut lolos seleksi dan menjadi Dirjen Minerba yang baru.
Ridwan menggantikan Bambang Gatot Ariyono yang sudah pensiun sejak awal Mei 2020 lalu. Saat ini, Ridwan menjabat sebagai Deputi Bidang koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), yang dipimpin oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebagai informasi, Ridwan Djamaluddin merupakan lulusan Teknik Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1989. Dia kemudian melanjutkan studi dan menjadi magister geomorfologi di ITC Belanda (1993), lalu menggenggam gelar Doktor Geografi di texas A&M Univrsity Amerika Serikat (1999).
Baca Juga: Menko Luhut: Hilirisasi tambang penting untuk pengembangan baterai kendaraan listrik
Ridwan sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Marves sejak tahun 2015. Nama Ridwan pun tak asing di dunia pertambangan lantaran pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IATGI). Dia pun tercatat pernah menduduki posisi Komisaris di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Adapun, seleksi untuk mengisi posisi Dirjen Minerba diikuti oleh enam nama. Dari enam nama, empat diantaranya berasal dari internal Kementerian ESDM. Yakni Agung Pribadi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK), Mohamad Priharto Dwinugroho (Kepala Pusat PPSDM Geominerba), Sujatmiko (Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara), dan Yunus Saefulhak (Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral).
Sementara, dua lainnya merupakan pejabat dari Kemenko Marves. Yakni Ridwan Djamaluddin dan pejabat di bawahnya, Yohannes Yudi Prabangkara yang merupakan Asisten Deputi Industri Penunjang Infrastruktur.
Baca Juga: Menteri ESDM tegaskan pentingnya kewajiban hilirisasi nikel di Indonesia Menteri ESDM
Ada sejumlah pekerjaan rumah mendesak yang harus langsung dikerjakan oleh Dirjen Minerba baru. Dua diantaranya adalah menyelesaikan aturan turunan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 alias UU Minerba yang baru. Saat ini, tiga Peraturan Pemerintah (PP) sedang disusun dan ditargetkan bakal selesai paling lambat Desember mendatang.
Kedua, terkait perpanjangan izin, baik dari segi PKP2B maupun pemegang IUP dan IUPK. Seperti diketahui, perpanjangan PKP2B menjadi IUPK memang menjadi polemik serius dalam beberapa waktu belakangan ini.
Asal tahu saja, ada tujuh PKP2B generasi pertama yang masa kontraknya akan berakhir dalam beberapa tahun ke depan. PKP2B yang kontraknya akan berakhir paling cepat adalah PT Arutmin Indonesia pada 1 November 2020 mendatang.
Sayangnya, hingga tulisan ini dibuat, Ridwan Djamaluddin maupun Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial belum memberikan konfirmasi terkait dengan hasil proses pemilihan Dirjen Minerba tersebut.
Baca Juga: Soal perpajakan untuk perusahaan batubara, APBI: Sebaiknya dibahas lagi bersama
Yang jelas, Sekretaris Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Heri Nurzaman memastikan bahwa proses pembinaan dan pengawasan di lingkungan Ditjen Minerba masih berjalan normal.
Dia pun belum bisa memberikan konfirmasi dan masih menunggu pengumuman resmi. "Normal. Belum ada (pengumuman resmi)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).
Hal senada juga disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Minerba Rida Mulyana saat ditanya Kontan.co.id. "Saya belum dapat info terkait itu. Tapi syukur alhamdulillaha jika telah ada, tinggal pelantikannya," kata Rida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News