Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengaku, bahwa anak usaha dari Pertamina Trading Limited (Petral) yakni Pertamina Energy Service (PES) dan Zambesi Investment Limited (ZIL) yang tercatat di Hongkong sebelumnya dimiliki oleh pihak swasta.
Vice Presiden Corporate Communication, Wianda Puspanegoro mengatakan, baru pada bulan November 2013 anak usaha Petral tersebut dimiliki oleh Petral. "Saya pastikan anak usaha Petral hanya dua yakni PES dan Zambesi. Dan baru November 2013 seluruh saham anak usaha Petral dimiliki oleh Pertamina," ujarnya, di Restaurant Beautika, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).
Namun sayangnya, Wianda enggan menyebutkan, siapa perusahaan yang memiliki saham PES dan Zambesi sebelumnya. Akan tetapi, ia tak menampik bahwa selain melakukan bisnis ekspor dan impor minyak dan gas (migas) Petral Group juga mengoleksi surat utang (global bond) Pertamina seperti temuan yang dilansir oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau yang dikenal Tim Antimafia Migas.
"Tapi harus dipastikan lagi untuk detailnya. Sekarang sedang di review oleh tim auditor," tuturnya.
Berkaitan dengan likuidasi Petral, saat ini Pertamina telah menunjuk dua auditor independen guna melakukan audit investigasi. Dimana tugas dari dua auditor tadi akan dibagi dua meliputi audit terhadap sisi keuangan dan aset Petral hingga sisi legal dari kontrak-kontrak yang sudah dimiliki Petral.
Pasalnya, sebelum pengumuman mengenai rencana likuidasi pada 13 Mei 2015, Petral telah mengantongi sejumlah kontrak yang diantaranya pasokan minyak ke induk usahanya hingga Juni ke depan.
"Pada tanggal 15 Mei semua persetujuan formil dari direksi sampai komisaris untuk melikuidasi petral. Setelah itu kontrak-kontrak baru sudah di setop. Sekarang Pengambilalihan aset dan kewajiban Petral grup," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News