kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analisa: Asia Pasifik jadi pasar empuk ponsel cerdas


Minggu, 29 Agustus 2010 / 14:49 WIB
Analisa: Asia Pasifik jadi pasar empuk ponsel cerdas


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Edy Can

JAKARTA. Asia Pasifik salah satunya Indonesia akan menjadi pasar empuk bagi produsen telepon pintar (smartphone). Frost & Sullivan, sebuah lembaga konsultan bisnis, mengatakan kawasan di Asia Pasifik akan mengalami pertumbuhan pasar telepon cerdas akan tumbuh sebesar 54% pada tahun 2011 sampai tahun 2015 mendatang. Untuk tahun ini, Frost & Sullivan memperkirakan, pasar smartphone hanya akan tumbuh 5%.

Penjualan smartphone di Asia Pasifik meningkat tajam terutama negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan. Sementara, pasar China, India dan Indonesia akan mengalami lonjakan yang lebih besat pada tahun-tahun mendatang.

Lonjakan penjualan ponsel cerdas tersebut karena berkembanganya situs jejaring sosial. Akibatnya, konsumen ponsel di Asia mulai mengadaptasi dirinya untuk menggunakan ponsel yang bisa menggunakan aplikasi situs jejaring sosial.

Lonjakan pengguna telepon cerdas ini karena operator mendorong para pengguna smartphones untuk mengupgrade dari layanan 2G ke 3G. “Sekarang smartphone penting bagi setiap mobile broadband operator, dilihat dari ARPU (average revenue per user) dari para pengguna smartphone meningkat dari 25% menjadi 100%,“ ujar Agnes Agastia, Corporate Communications Frost & Sullivan Indonesia, akhir pekan lalu.

Analisa untuk tahun 2010 dari Frost & Sullivan, Asia-Pacific Mobile Device & Smartphone Outlook menemukan penggunaan data incremental dari smartphone akan meningkat pesat dibandingkan tahun 2010. Nilai penggunaan akses data tersebut naik dari US$ 1,3 miliar tahun lalu menjadi US$ 38 miliar tahun ini.

Namun, pertumbuhan pasar ponsel cerdas bukannya tanpa hambatan. Beberapa diantaranya adalah masih tingginya penggunaan kartu prabayar trutama di negara berkembang. Hal lainnya adalah, kurangnya fasilitas Wi-Fi umum, sementara telah terbukti Wi-Fi menjadi faktor pendukung smartphones di AS dan negara maju lainnya.

Namun dari segi pertumbuhan, negara berkembang akan mengalami pertumbuhan dua digit dalam penjualan ponsel cerdas ini. Diperkirakan 477 juta unit smartphones akan terjual di Asia Pasifik pada 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×