Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek tambang emas PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) di Lombok Barat bakal memasuki babak baru di kuartal I-2023 ini.
Direktur Utama OKAS, Rolaw P. Samosir mengatakan, pihaknya bakal memulai pengerjaan Joint Ore Reserves Committee (JORC) tambang emas tersebut pada bulan Maret 2023 ini.
Kegiatan tersebut, kata Rolaw, bakal menghasilkan informasi jumlah cadangan yang lebih akurat.
“Kegiatannya adalah melakukan drilling tambahan,” tuturnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/2).
Seperti diketahui, izin usaha pertambangan (IUP) anak usaha OKAS, yakni PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB), atas tambang emas di Lombok Barat telah dinyatakan sah dan berkekuatan hukum pada Agustus 2022 lalu. Kebijakan tersebut dituangkan lewat keputusan Pembatalan atas Keputusan Pencabutan Izin Usaha Anak Perusahaan bernomor 20220829-08-01-0003.
Baca Juga: Ancora Indonesia (OKAS) Kembangkan Bisnis Tambang Emas pada Tahun 2023
Menurut perkiraan, kegiatan JORC tambang di Lombok Barat bakal membutuhkan biaya sekitar Rp 40 miliar - Rp 45 miliar. Hanya saja, pihak OKAS mengaku belum bisa memastikan berapa persisnya biaya yang dibutuhkan untuk mendanai kegiatan tersebut.
Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, OKAS masih memiliki Kas dan Bank Akhir Periode sebesar US$ 4,52 juta per 30 September lalu, setara kurang lebih Rp 65,63 miliar jika US$ 1 diasumsikan setara dengan Rp 14.500. Jumlah kas tersebut meningkat 9,14% dibanding posisi Kas dan Bank Awal Periode (tahun 2022) yang berjumlah US$ 4,14 juta.
Sedikit informasi, OKAS membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih US$ 6,81 juta pada Januari-September 2022 setelah sebelumnya membukukan rugi bersih US$ 3,87 juta di Januari-September 2021.
Capaian itu diraih sejalan dengan kenaikan pendapatan yang ditorehkan oleh perusahaan. Asal tahu, laporan keuangan interim perusahaan menyebutkan bahwa penjualan neto OKAS naik 48,58% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 77,30 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 114,85 juta di Januari-September 2022.
Rolaw berujar, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan JORC. Ia memperkirakan, kegiatan JORC bakal membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan.
“(Kegiatan JORC) Akan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur dan pabrik (pengolahan emas),” imbuhnya.
Menurut rencana, OKAS bakal memulai pembangunan pabrik pada kuartal I 2024. Kalau tidak aral melintang, pembangunan pabrik tersebut dijadwalkan rampung pada kuartal II 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News