Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Meski demikian, hal ini bukan masalah. Sebab, OKAS melihat potensi yang cukup besar pada produk asam nitrat yang merupakan produk setengah jadi dari amonia nitrat.
Ada kemungkinan permintaan terhadap asam nitrat akan meningkat seiring mulai maraknya smelter nikel. Sejauh ini, produsen nikel lebih sering membeli asam nitrat secara impor.
Baca Juga: Kelar tahun 2021, begini perkembangan proyek tambang emas Ancora Resources (OKAS)
Memang, sampai kuartal tiga lalu kontribusi asam nitrat terhadap pendapatan OKAS masih sekitar 1%. Produksi asam nitrat di tahun ini pun diproyeksikan hanya akan sampai 2.500 ton.
“Tapi di tahun depan asam nitrat kami bisa naik jadi 8.000—10.000 ton. Ketika produksi asam nitrat naik, otomatis akan mengurangi volume amonia nitrat,” papar Rolaw, Rabu (18/12).
Walau berpotensi mengalami penurunan, OKAS tetap akan berupaya memaksimalkan kemampuannya dalam menjual amonia nitrat.
“Sejauh ini, amonia nitrat yang kami produksi selalu terserap maksimal di pasar sehingga jarang ada stok tersisa,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News