kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ancora Indonesia Resources (OKAS) bidik pendapatan US$ 170 juta di tahun 2020


Rabu, 18 Desember 2019 / 20:21 WIB
Ancora Indonesia Resources (OKAS) bidik pendapatan US$ 170 juta di tahun 2020
ILUSTRASI. Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir. KONTAN/Baihaki/16/10/2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) optimistis kinerja keuangannya akan terus tumbuh positif hingga akhir tahun ini maupun di tahun depan.

Sekadar catatan, hingga kuartal tiga lalu, OKAS meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 18,41% (yoy) menjadi US$ 120,83 juta. OKAS juga mencetak laba bersih sebanyak US$ 912,31 ribu. Di kuartal tiga tahun lalu, perusahaan masih menderita rugi bersih sebesar US$ 3,36 juta.

Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir menargetkan, di akhir tahun nanti pendapatan OKAS akan mencapai US$ 160 juta. Sedangkan di tahun depan, pendapatan OKAS diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 170 juta.

Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) siapkan capex US$ 5 juta di 2020, untuk apa saja?

Mayoritas pendapatan OKAS masih akan ditopang oleh penjualan amonia nitrat. Produk ini dikelola oleh anak usaha OKAS yaitu PT Multi Nitrotama Kimia (MNK).

Per kuartal tiga lalu, MNK menyumbang pendapatan sebesar US$ 105,08 juta. Dari jumlah tersebut, kontribusi penjualan amonia nitrat mencapai 55%.

Di kuartal tiga lalu, volume produksi amonia nitrat OKAS mencapai 84.380 ton atau tumbuh 24,61 (yoy). Sedangkan di akhir tahun nanti volume produksi amonia nitrat OKAS diperkirakan mencapai 170.000 ton. Akan tetapi, di tahun depan produksi amonia nitrat perusahaan diproyeksikan turun menjadi 123.000 ton.

Meski demikian, hal ini bukan masalah. Sebab, OKAS melihat potensi yang cukup besar pada produk asam nitrat yang merupakan produk setengah jadi dari amonia nitrat.

Ada kemungkinan permintaan terhadap asam nitrat akan meningkat seiring mulai maraknya smelter nikel. Sejauh ini, produsen nikel lebih sering membeli asam nitrat secara impor.

Baca Juga: Kelar tahun 2021, begini perkembangan proyek tambang emas Ancora Resources (OKAS)

Memang, sampai kuartal tiga lalu kontribusi asam nitrat terhadap pendapatan OKAS masih sekitar 1%. Produksi asam nitrat di tahun ini pun diproyeksikan hanya akan sampai 2.500 ton.

“Tapi di tahun depan asam nitrat kami bisa naik jadi 8.000—10.000 ton. Ketika produksi asam nitrat naik, otomatis akan mengurangi volume amonia nitrat,” papar Rolaw, Rabu (18/12).

Walau berpotensi mengalami penurunan, OKAS tetap akan berupaya memaksimalkan kemampuannya dalam menjual amonia nitrat.

“Sejauh ini, amonia nitrat yang kami produksi selalu terserap maksimal di pasar sehingga jarang ada stok tersisa,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×