Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk masih mempertimbangkan sumber pendanaan yang sesuai untuk mengembangkan tambang emas. Usai mengantongi IUP produksi pada Januari silam, emiten berkode saham OKAS ini masih harus mengurus perizinan untuk izin pinjam pakai Kawasan hutan (IPKH).
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir mengatakan saat ini pihaknya masih mempelajari sumber pendanaan paling sesuai pengembangan tambang emas di Lombok. “Baru mulai produksi pada akhir 2020,” katanya, Rabu (19/3).
OKAS membutuhkan dana sebesar US$ 20 juta hingga US$ 25 juta untuk mengembangkan tambang ini. Kemungkinan, sambungnya, pendanaan akan diperoleh dari pinjaman.
Sebagai informasi, OKAS telah membeli 100% saham dengan nilai US$ 2 juta milik Southerm Arch Mineral Pemilik Indotan Lombok Pte Ltd, pemilik 90% PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang mempunyai izin usaha pertambangan di Lombok Barat.
Area pertambangan emas ini memiliki luas 10.088 hektare (ha) dengan 3 site yakni site Raja, site Selodong, dan site Macanggah. Site Raja memiliki cadangan emas sebanyak 322.000 ons troi.
Sementara pada tahun ini, mereka juga mengerek produksi ammonium nitrat melalui anak usaha PT Multi Nitrotama Kimia (MNK). Dengan adanya peningkatan produksi, mereka membidik pendapatan sebesar US$ 150 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News