kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Andal garap software penggajian


Rabu, 29 Oktober 2014 / 08:15 WIB
Andal garap software penggajian
ILUSTRASI. Promo PegiPegi 16-23 Mei 2023, Dapatkan Diskon Hotel OYO Hingga 55%


Reporter: Namira Daufina | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Penggunaan teknologi komputasi awan memang semakin banyak dilirik pelaku usaha. Hal inilah yang mendorong perusahaan penyedia teknologi informasi (TI) seperti Andal Software merambah bisnis itu. 

Perusahaan pembuat aplikasi payroll atau penggajian itu menyasar perusahaan dengan jumlah karyawan tak lebih dari 150 orang. Andal Software menggandeng TIS (Singapore) Pte.Ltd, perusahaan TI asal Singapura. Keduanya membikin Andal Paymaster for Cloud, aplikasi untuk penggajian karyawan hingga ke pengurusan pajak gaji dengan komputasi awan.

Karena memanfaatkan aplikasi yang sudah ada, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1988 itu  nyaris tak mengeluarkan investasi.  "Kerjasama ini tidak memiliki batas waktu berakhir, hanya akan dievaluasi berdasarkan banyaknya jumlah pelanggan per tahun yang mampu diraih," terang Indra Sosrodjojo, Direktur Andal Software, Selasa (28/10).

Pada tahap awal, Andal Software ingin mendekap 50 perusahaan di tahun 2015. Harga sewa software itu Rp 5,5 juta per bulan dengan minimal masa sewa setahun. Jadi, jika target 50 perusahaan tercapai, perusahaan itu akan mengantongi pendapatan sewa Rp 3,3 miliar tahun depan.

Indra mengakui target awal itu masih jauh dari potensi pasar yang besar. Dia mengatakan, saat ini untuk wilayah  Jabodetabek saja terdapat sekitar 7.000 perusahaan dengan karyawan kurang dari 150 orang. 

Nah, 80% diantara jumlah perusahaan itu berpotensi menjadi pasar potensial Andal Software. “Kami ingin tes pasar dan kemampuan kami dulu. Enggak mau kaget dan kewalahan,” kata Indra beralasan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×