Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Temuan gas di Sumur Timpan-1, Area Andaman kini memberi secercah harapan untuk pengembangan hulu migas tanah air.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan, temuan ini menunjukkan potensi migas Indonesia masih menjanjikan.
Kendati demikian, sejumlah pekerjaan rumah masih menanti pemerintah ke depannya.
"Masih banyak proses untuk merealisasikan sampai tahap produksi pertama. Pemerintah tidak boleh lengah dan harus terus menawarkan fleksibilitas (serta) insentif-insentif yang menarik," kata Moshe kepada Kontan, Minggu (24/7).
Baca Juga: Berharap Perbaikan Investasi Hulu Migas dari Andaman
Ia bilang, saat ini banyak negara produsen migas yang juga berupaya keras menarik investasi. Persaingan ke depan akan kian ketat, terlebih saat para investor cenderung semakin selektif.
Di sisi lain, temuan gas di laut Andaman akan jadi salah satu pemicu investasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai, kesuksesan pengeboran di Sumur Timpan-1 juga menjadi salah satu faktor pendorong untuk investasi ke depannya.
"Satu, itu faktornya. Kedua, juga dengan krisis energi yang saat ini dialami, otomatis memang harus dicari sumber-sumber baru," terang Arifin di Kementerian ESDM, Rabu (20/7).
Arifin menyebutkan, saat ini investor mulai merespons kelangkaan pasokan yang terjadi juga sebagai upaya mengamankan kebutuhan jangka panjang. Sejumlah perusahaan migas internasional kini sudah mulai menjajaki potensi pengembangan di Indonesia.
Menurut Moshe, pemerintah perlu memperhatikan lebih detail tentang kepastian hukum dan investasi.
"Juga harus menepis isu nasionalisi industri migas kita yang sangat mempengaruhi sentimen mereka karena migas adalah proyek jangka panjang," ujar Moshe.
Sementara, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menambahkan, pengeboran Sumur Timpan-1 dapat menjadi play opener untuk kegiatan eksplorasi lainnya di Laut Andaman.
"Investor-investor menjadi lebih optimis dengan (pengembangan) di Andaman I, II dan III," kata Dwi di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (20/7).
Dwi melanjutkan, para investor lainnya kini tengah mempersiapkan diri untuk melakukan pengeboran di area sekitar.
Adapun, sumur Timpan-1 merupakan sumur pertama yang dibor di Offshore Aceh dalam kurun 1 dekade terakhir.
Kata Dwi, Area Andaman potensial untuk meningkatkan utilisasi fasilitas LNG Arun ke depannya. Selain itu, produksi yang ada dapat digunakan untuk kebutuhan industri dalam negeri bahkan juga untuk diekspor ke Singapura.
Baca Juga: Eksplorasi Andaman Bisa Perbaiki Investasi Hulu Migas Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News