kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,03   -19,46   -2.11%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eksplorasi Andaman Bisa Perbaiki Investasi Hulu Migas Indonesia


Minggu, 24 Juli 2022 / 18:36 WIB
Eksplorasi Andaman Bisa Perbaiki Investasi Hulu Migas Indonesia
ILUSTRASI. Premier Oil melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 di blok Andaman II. Pengembangan area Andaman dinilai bisa menjadi pemicu untuk menjaring lebih banyak investor migas ke Indonesia.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan area Andaman dinilai bisa menjadi pemicu untuk menjaring lebih banyak investor migas global ke Indonesia.

Praktisi Hulu Migas Tumbur Parlindungan mengatakan, penemuan gas di Laut Andaman membuktikan Indonesia masih menjadi salah satu target utama dalam eksplorasi migas.

Asal tahu saja, beberapa waktu lalu Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1. Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).

Menurut Tumbur, keberhasilan ini merupakan indikator yang baik terlebih jika proses eksplorasi nantinya dapat mengkonfirmasi lebih lanjut besaran cadangan dan sumber daya yang ada.

"Andaman Area itu memang merupakan area eksplorasi yang mempunyai prospek sumber daya yang besar dan merupakan salah satu play baru yang menjadi target perusahaan eksplorasi dunia," kata Tumbur kepada Kontan.co.id, Minggu (24/7).

Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Tuntaskan Pengeboran 350 Sumur Baru

Jika eksplorasi di Andaman berjalan sukses maka ini bisa menjadi salah satu temuan kelas dunia. Ini juga jadi pemicu untuk eksplorasi di area sekitar.

Menurutnya, untuk saat ini para investor cenderung masih menunggu. Namun, Indonesia dinilai masih menjadi destinasi untuk perusahaan-perusahaan eksplorasi,

"Yang menjadi kendala utama adalah contract sanctity," tegas Tumbur.

Tumbur menjelaskan, perlu kolaborasi para pemangku kepentingan untuk para investor baru khususnya dalam menghadirkan regulasi yang mendukung peningkatan investasi.

Ia pun mengapresiasi perbaikan insentif yang dilakukan pemerintah melalui lelang Wilayah Kerja (WK) Migas baru-baru ini.

Tumbur bilang, perbaikan yang perlu dilakukan tidak hanya pada rezim fiskal melainkan juga pada aspek lain seperti kepastian hukum, sinergi pemangku kepentingan dan perbaikan regulasi.

"Ini akan memerlukan waktu sebelum perusahaan-perusahaan memutuskan untuk kembali lagi ke Indonesia," terang Tumbur.

Baca Juga: Berharap Perbaikan Investasi Hulu Migas dari Andaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×