Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana menyuntikkan modal senilai Rp 300 miliar kepada PT Adhi Persada Beton. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis ready mix dan peralatan.
Awal terbentuk, Adhi Persada Beton mengempit modal Rp 250 miliar. Dengan kepemilikan modal yang lebih besar, Adhi Karya berharap anak usahanya bisa memperluas jangkauan pasar hingga di luar grup. Maklumlah, selama ini Adhi Persada Beton hanya memasok produk ke internal Grup Adhi Karya.
Bukan hanya itu, Adhi Karya juga berniat kembali menyertakan modal Rp 900 miliar kepada PT Adhi Commuter Properti. Penambahan modal itu sejalan dengan rencana pengembangan aneka proyek properti berbasis transit oriented development (TOD) bernama LRT City.
"Sehingga (total) memiliki modal Rp 2 triliun setelah spin off," kata Entus Asnawi, Direktur Keuangan PT Adhi Karya Karya Tbk kepada KONTAN, Jumat (27/7) pekan lalu.
Penguatan modal anak usaha memang menjadi salah satu fokus Adhi Karya di tahun ini. Pada semester I 2018, Adhi Karya sudah merogoh Rp 1,1 triliun untuk membiayai pemisahan atau spin off Adhi Commuter Properti dari Departemen TOD dan Hotel. Ada pula penyuntikan modal Rp 500 miliar kepada PT Adhi Persada Gedung.
Biaya penyuntikan modal dua anak usaha pada semester pertama berasal dari dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2018 yang mencapai Rp 4 triliun. Sepanjang Januari hingga Juni, Adhi Karya telah menyerap capex Rp 1,75 triliun. Serapan capex tersebut sudah termasuk penggunaan dana Rp 150 miliar untuk mendukung aneka ekspansi bisnis.
Proyek jalan tol
Sambil jalan, Adhi Karya akan berinvestasi dalam proyek jalan tol melalui sebuah konsorsium. Mereka menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun. Dalam konsorium, Adhi Karya mengincar porsi kepemilikan saham minoritas karena sejatinya yang diincar adalah pekerjaan konstruksi proyek semata.
Melalui konsorsium tadi, tahun ini Adhi Karya ingin mengikuti tender konsesi dua hingga tiga ruas jalan tol. "Saya belum bisa sebutkan ruasnya, tetapi untuk tender semua ruas di Jawa tahun ini akan kami ikuti," kata Entus.
Lalu dalam konsorsium lain bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk, PT Acset Indonusa Tbk dan PT Triputra Utama Selaras, Adhi Karya berminat mengembangkan jalan tol Cikunir-Ulujami sepanjang 36,5 kilometer (km). Proyek jalan bebas hambatan itu masih dalam proses memulai prakarsa.
Sementara dalam bisnis konstruksi, Adhi Karya mengincar konstruksi jalan tol Serpong Baralaja dan tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan. Perusahaan berkode saham ADHI di Bursa Efek Indonesia ini sedang menunggu pengumuman pemenang tender.
Proyek lain yang masuk dalam rencana kerja Adhi Karya adalah bisnis pengolahan air bersih. Bersama dengan perusahaan asal Korea Selatan, K-Water, Adhi Karya tengah memprakarsai proyek pengolahan air bersih di Bendungan Karya, Banten. Karena masih dalam tahap studi kelayakan, manajemen Adhi Karya belum mengalokasikan capex untuk proyek tersebut.
Adhi Karya juga sedang mengawal rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Adhi Persada Gedung. Menurut rencana, anak usaha tersebut bakal melepas 30%-35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Target realisasinya semester kedua ini dengan menggunakan laporan keuangan per 30 Juni 2018.
Oleh karena itu, laporan keuangan Adhi Karya semester pertama tahun ini masih diaudit. "Selain untuk keperluan pembayaran pajak spin off Adhi Commuter Properti, juga untuk IPO Adhi Persada Gedung," kata Entus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News