kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Aneka Gas Industri (AGII) jumpai perbaikan permintaan gas dari sektor industri


Kamis, 21 Oktober 2021 / 06:45 WIB
Aneka Gas Industri (AGII) jumpai perbaikan permintaan gas dari sektor industri


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjumpai kenaikan permintaan gas dari sektor industri. Dengan kondisi ini, porsi penjualan gas ke sektor industri dalam total penjualan gas AGII diproyeksikan membesar.

Direktur Utama Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan, sejauh ini permintaan gas dari sektor industri sudah hampir kembali ke angka normal  sebelum pandemi Covid-19.

Dengan tren yang ada saat ini, Rachmat memperkirakan bahwa porsi penjualan gas AGII kembali ke komposisi semula, yaitu 65% penjualan ke sektor industri dan ritel, 35% ke sektor medis pada bulan Oktober ini.

“(Permintaan gas sektor industri) Hampir kembali normal pre pandemic bulan ini. Namun kita harus lihat dulu ya pencapaian Oktober - Desember ini,” kata Rachmat kepada Kontan.co.id (20/10).

Baca Juga: Usai Diakumulasi Saratoga, Fitch Revisi Peringkat Utang Aneka Gas Industri (AGII)

Sejalan dengan pulihnya permintaan gas dari sektor industri, Rachmat memperkirakan bahwa AGII bakal mencatatkan kinerja yang positif pada tahun ini.

Selain faktor permintaan gas dari sektor industri yang mulai pulih, permintaan oksigen medis serta akuisisi aset pabrik Samator juga diyakini Rachmat menjadi katalis positif pendorong kinerja AGII tahun ini.

Sedikit kilas balik, AGII melakukan akuisisi atas aset pabrik gas milik PT Samator pada Maret 2021 lalu. Obyek dari transaksi yang memiliki nilai Rp 683,39 miliar itu meliputi pabrik Samator yang berlokasi di Cikande-Provinsi Banten dan pabrik Gresik-Provinsi Jawa Timur.

Kedua pabrik tersebut diklaim merupakan aset-aset yang paling produktif dalam grup Samator kala itu.

Seiring dengan adanya transaksi akuisisi ini, AGII mencatatkan kinerja yang apik pada paruh pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangan interim AGII (Tidak diaudit) per 30 Juni 2021, penjualan neto AGII meningkat 25,77% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) dari semula Rp 1,03 triliun di semester I 2020 menjadi Rp 1,29 triliun di semester I 2021.

Baca Juga: Harga saham SRTG & AGII hijau pada akhir perdagangan bursa Jumat (8/10)

Seturut penjualan neto yang mendaki, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih AGII meroket 468,11%  yoy dari semula Rp 16,70 miliar di semester I 2020 menjadi Rp 94,89 miliar di semester I 2021.

“Akuisisi aset (aset pabrik Samator) di awal tahun terbukti berhasil menambahkan margin,” ujar Rachmat.

Dalam catatan Rachmat, kinerja AGII masih tumbuh double digit di sepanjang Januari-September 2021 ini. Hanya saja, ia enggan mengungkap berapa persisnya angka pertumbuhan tersebut lantaran belum merilis laporan kinerja per September 2021.

Mengintip catatan Kontan.co.id sebelumnya, AGII menargetkan pendapatan bisa tumbuh 2 sampai 2,5 kali dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×