Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Kedua pabrik tersebut diklaim merupakan aset-aset yang paling produktif dalam grup Samator kala itu.
Seiring dengan adanya transaksi akuisisi ini, AGII mencatatkan kinerja yang apik pada paruh pertama tahun ini.
Mengutip laporan keuangan interim AGII (Tidak diaudit) per 30 Juni 2021, penjualan neto AGII meningkat 25,77% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) dari semula Rp 1,03 triliun di semester I 2020 menjadi Rp 1,29 triliun di semester I 2021.
Baca Juga: Harga saham SRTG & AGII hijau pada akhir perdagangan bursa Jumat (8/10)
Seturut penjualan neto yang mendaki, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih AGII meroket 468,11% yoy dari semula Rp 16,70 miliar di semester I 2020 menjadi Rp 94,89 miliar di semester I 2021.
“Akuisisi aset (aset pabrik Samator) di awal tahun terbukti berhasil menambahkan margin,” ujar Rachmat.
Dalam catatan Rachmat, kinerja AGII masih tumbuh double digit di sepanjang Januari-September 2021 ini. Hanya saja, ia enggan mengungkap berapa persisnya angka pertumbuhan tersebut lantaran belum merilis laporan kinerja per September 2021.
Mengintip catatan Kontan.co.id sebelumnya, AGII menargetkan pendapatan bisa tumbuh 2 sampai 2,5 kali dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News