kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka Gas Industri (AGII) Kantongi Penjualan Rp 2,74 Triliun pada Tahun Lalu


Sabtu, 16 April 2022 / 20:15 WIB
Aneka Gas Industri (AGII) Kantongi Penjualan Rp 2,74 Triliun pada Tahun Lalu


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) telah mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020. Selama tahun 2021, AGII mencatatkan penjualan sebanyak Rp 2,74 triliun, meningkat sebesar 25,2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,19 triliun. 

Laba tahun berjalan AGII mencapai Rp 211,48 miliar per 31 Dese,ber 2021 atau meningkat 111,8% secara year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp 99,86 miliar.

Direktur Utama AGII Rachmat Harsono mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang sangat bermakna. Selama tahun lalu, AGII memegang peranan penting dalam kebutuhan gas medis nasional dan terlepas dari tantangan-tantangan yang sulit yang harus dihadapi, AGII tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. 

AGII tidak hanya berhasil mencatat penjualan tahunan tertinggi sepanjang masa, melainkan juga memberikan kinerja operasional yang kuat sehingga berhasil meningkatkan profitabilitas bisnis secara keseluruhan.

Baca Juga: Kinerja Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Terdorong Ekspansi Lini Integrated Poultry

"Kami telah secara konsisten mengungguli pertumbuhan PDB selama bertahun-tahun dan telah mencapai target 2021 kami yaitu pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% dengan margin laba tahun berjalan di 5%-7%," ungkap Rachmat dalam siaran pers yang diterima Kontan belum lama ini.

Ke depannya, AGII berharap dapat terus menjadi penyedia utama kebutuhan gas industri untuk nusantara. AGII secara proaktif berdialog dengan lembaga pemerintah maupun dengan pelanggan-pelanggan untuk mendukung agenda Indonesia terkait industrialisasi, inovasi hijau, hilirisasi, serta pengembangan fasilitas kesehatan.

"Dengan mengoperasikan lebih dari 50 pabrik dan 100 cabang yang berlokasi di 28 provinsi di Indonesia, kami yakin AGII akan menjadi mitra terpercaya bagi pelanggan kami yang tersebar di banyak sektor, termasuk ritel, barang konsumsi, manufaktur, kesehatan, dan infrastruktur,” tambah dia.

Selama tahun 2021, AGII telah berhasil membuka dua cabang baru di Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Barat, mendapatkan peringkat nasional jangka panjang A-(idn) dengan outlook positif dari Fitch Ratings Indonesia, memperoleh penghargaan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat atas kontribusi perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan gas medis, memenangkan kontrak 12 tahun untuk menjadi penyedia gas industri bagi pengembangan Smelter pemurnian timah PT Timah Tbk di Bangka Belitung, serta merampungkan transaksi akuisisi 2 unit bisnis milik Samator Group dalam rangka sinergi bisnis gas.

Baca Juga: Laba Bersih Erajaya (ERAA) Melesat 65% di Tahun Lalu

Selama tahun buku 2021, seluruh sektor pelanggan AGII menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini menandakan adanya pemulihan permintaan dari sektor-sektor pelanggan seperti infrastruktur dan manufaktur dibandingkan tahun buku 2020. AGII melayani sektor pelanggan yang terdiversifikasi, dan oleh karena itu permintaan oksigen yang pada periode tertentu didominasi oleh sektor kesehatan, kini telah kembali dialokasikan untuk kebutuhan sektor-sektor pelanggan lainnya.

Di samping itu, pertumbuhan penjualan juga turut diiringi dengan usaha AGII dalam menjaga operational excellence dan process improvement yang telah mendukung pencapaian margin EBITDA dan laba tahun berjalan masing-masing di level 34,5% dan 7,7%, meningkat secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 30,8% dan 4,6%.

Per 31 Desember 2021, EBITDA tumbuh 40,4% secara year on year menjadi Rp 944,65 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 672,96 miliar.




TERBARU

[X]
×