Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) mengaku bahwa bisnisnya turut terdampak pandemi Covid-19. Kendati begitu, wabah tersebut tidak berdampak pada penghentian atau pembatasan kegiatan operasional perusahaan ini.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/10), manajemen AGII juga memastikan tidak ada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun pengurangan gaji sejak awal tahun sampai saat ini.
Pandemi Corona juga tidak berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek AGII seperti utang usaha, utang bank/lembaga keuangan, kupon dan/atau pokok obligasi, dan lain sebagainya.
Untuk menanggulangi wabah Covid-19, AGII telah mengambil beberapa langkah untuk melindungi tidak hanya pelanggan, melainkan juga karyawan, mitra kerja, serta pemasok.
Baca Juga: Penerbitan surat utang korporasi sektor energi dan tambang sudah lampaui tahun lalu
AGII terus memastikan bahwa sistem produksi berjalan aman sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dipantau dan terus dikembangkan sesuai standar ISO serta Quality Control internal yang ketat.
“Seluruh produk perusahaan juga dijamin bebas dari paparan Covid-19 karena telah mengikuti Pedoman Penanganan Silinder Medis yang Terkontaminasi Eksternal dalam Situasi Pandemi yang dipersiapkan oleh Asosiasi Industri Gas Asia (AIGA),” ungkap Manajemen AGII dalam keterbukaan informasi BEI, kemarin.
AGII juga telah mengizinkan karyawan dan mitra dari fungsi-fungsi tertentu sebagaimana memungkinkan untuk bekerja dari rumah sebagai dukungan usaha pemerintah dalam melandaikan kurva wabah.
Selain itu, AGII juga tetap berkomitmen untuk mengirimkan produk-produk secara tepat waktu dan menjaga pasokan produk gas agar tetap aman dan cukup, termasuk kepada pelanggan di sektor kesehatan yang saat ini membutuhkan tanggapan dan dukungan ekstra dari perusahaan.
Baca Juga: Kementerian ESDM siapkan 7 rencana hilirisasi di sektor tambang batubara
Saat ini, AGII mengoperasikan jaringan ritel terbesar yang mencakup 44 pabrik dan 104 filling station yang beroperasi di 26 provinsi dan siap memenuhi kebutuhan gas medis, layanan instalasi gas, maupun peralatan kesehatan.
