CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.617   92,00   0,59%
  • IDX 7.535   54,68   0,73%
  • KOMPAS100 1.171   10,64   0,92%
  • LQ45 936   7,14   0,77%
  • ISSI 227   2,25   1,00%
  • IDX30 481   2,62   0,55%
  • IDXHIDIV20 580   2,80   0,49%
  • IDX80 133   1,23   0,93%
  • IDXV30 142   1,63   1,16%
  • IDXQ30 161   0,68   0,43%

Aneka Tambang (ANTM) Terus Geber Proyek Hilirisasi


Jumat, 11 Oktober 2024 / 05:57 WIB
Aneka Tambang (ANTM) Terus Geber Proyek Hilirisasi
ILUSTRASI. Aneka Tambang (ANTM) fokus gelar sejumlah proyek hilirisasi pasca melaksanakan injeksi bauksit perdana SGAR Mempawah


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kini berfokus melaksanakan sejumlah proyek hilirisasi pasca melaksanakan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.

Corporate Secretary ANTM Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, injeksi bauksit perdana pada 24 September 2024 tersebut makin memperkuat posisi ANTAM dalam rantai pasokan industri aluminium nasional.

Pihaknya pun kini berfokus mengawal sejumlah proyek hilirisasi lainnya untuk komoditas nikel dan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Terkait dengan proyek FeNi Haltim, saat ini ANTAM sedang mengembangkan alternatif untuk melanjutkan proses commissioning Pabrik Feronikel Haltim di Maluku Utara guna memastikan stabilitas produksi sebelum operasi komersial," kata Faisal kepada Kontan, Kamis (10/10).

Baca Juga: Aksi Antam (ANTM) Akuisisi Grup Tsingshan & Transaksi Afiliasi US$ 120,5 Juta

Faisal menjelaskan, setelah beroperasi penuh, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi.

Adapun, untuk proyek pengembangan ekosistem baterai EV di Indonesia, ANTAM dan mitra strategis berkomitmen untuk mempercepat pencapaian milestone sesuai dengan target perusahaan di tahun 2024.

Kontan mencatat, salah satu proyek strategis Antam yang kini tengah berjalan adalah proyek hilirisasi nikel di Buli, Halmahera Timur.

Proyek ini melibatkan konsorsium internasional CBL (CATL, Brunp, Lygend) dan mencakup pembangunan berbagai fasilitas, seperti tambang bijih nikel, pabrik RKEF, pabrik HPAL, serta pabrik material dan daur ulang baterai.

Perkembangan proyek ini cukup signifikan. Hingga Juni 2024, proyek RKEF berada pada tahap persiapan pre-EPC (Engineering, Procurement, and Construction) dan Pre-Project Financing.

 

Sementara proyek HPAL sedang dalam proses pembentukan perusahaan patungan (joint venture).

Pabrik RKEF diharapkan mulai beroperasi pada 2027, sementara HPAL ditargetkan beroperasi setahun kemudian, pada 2028.

Selanjutnya: IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi Pada Jumat (11/10), Simak Rekomendasi Saham Berikut

Menarik Dibaca: Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama Harga Mulai Rp 1 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×