Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan nilai penjualan bersih unaudited sebesar Rp 12,55 triliun di tahun 2017. Pencapaian tersebut naik 38% dibanding pencapaian tahun 2016 yang sebesar Rp 9,11 triliun.
Dalam laporan resminya, komoditas emas merupakan kontributor terbesar terhadap total nilai penjualan ANTM tahun 2017 yakni mencapai 59% atau senilai Rp 7,37 triliun. Pendapatan emas tersebut meningkat 33% dibanding pencapaian penjualan bersih emas tahun 2016 yang sebesar Rp 5,54 triliun.
Volume penjualan emas ANTM selama tahun 2017 juga mengalami pertumbuhan 29% (year on year/yoy) dari yang sebelumnya 10,2 ton menjadi 13,2 ton. Tahun 2018, produksi emas di target dapat meningkat sekitar 84% menjadi 24 ton.
"Diharapkan ada peningkatan penjualan emas sekitar 10 ton di tahun ini," ucap Direktur Utama ANTAM, Arie Prabowo Ariotedjo saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/2). Dengan target penambahan tersebut, nilai penjualan bersih ANTM juga diharapkan mampu meningkat setidaknya Rp 6 triliun.
Sementara itu, produksi feronikel juga di target menjadi 26.000 ton pada tahun 2018. Selama tahun 2017, volume produksi feronikel mengalami kenaikan 7% dibandingkan tahun 2016. Volume produksi feronikel pada tahun 2017 tercatat mencapai 21.760 ton.
Feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan setelah emas. Komoditas ini menyumbang 25% dari total penjualan bersih 2017 yakni sebesar Rp 3,17 triliun.
Arie juga mengatakan, pada tahun 2018 setidaknya ada dua proyek yang diharapkan dapat dimulai pengerjaannya sehingga dapat menambah pemasukan ANTM. Proyek tersebut ialah untuk bijih nikel dan smelter bauksit. Kedua proyek tersebut diharapkan dapat memasuki tahap ground breaking pada pertengahan tahun 2018.
"Bijih nikel sampai saat ini masih mengikuti kuota yang ada yaitu 3,7 juta ton, tapi jika proyek ini sesuai target diharapkan dapat menambah ekspor impor sekitar 1 juta sampai 2 juta," ucap Arie.
Sementara itu, untuk smelter bauksit, tahap bankable feasibility study telah selesai dilakukan. Targetnya, semester-II tahun 2018 dapat dilakukan ground breaking.
Kemudian Arie menegaskan target produksi bauksit pada tahun 2018 ialah sebesar 1,6 juta ton. Angka tersebut merupakan target total dari proyek yang telah ada dan proyek smelter bauksit tahun 2018. Selama tahun 2017, ANTM membukukan produksi volume bauksit sebesar 705.322 wet metric ton (wmt).
Mengenai rencana akuisisi tambang emas baru saat ini masih tahap penjajakan. Ada dua upaya yang dilakukan, salah satunya dengan akuisisi dan yang kedua melakukan eksplorasi.
Ia juga menyebutkan cadangan emas yang ada di Pongkor hanya tersisa sekitar 3 ton saja. Akuisisi dan eksplorasi merupakan hal yang tengah dilakukan ANTM saat ini.
ANTM juga telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) selama tahun 2018 sebesar Rp 2,8 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur.
*Judul berita ini telah diubah dari sebelumnya yang tertulis: Aneka Tambang targetkan produksi emas naik 84% jadi 24 ton di 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News