Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
Menurutnya, beberapa keuntungan dari Strategic Partnership ini dari adanya Foreign Direct Investment [FDI] ke Indonesia yang terdiri dari capex commitment dan upfront payment, pengembangan aset di Kualanamu, serta pengembangan 3E yaitu Expansion the traffic, Expertise Sharing, dan Equity Partnership.
Baca Juga: Penumpang udara melonjak 13,92% selama libur Nataru
Juga, setelah masa konsesi selesai, maka hak pengelolaan beserta aset yang ada akan sepenuhnya dikembalikan ke PT Angkasa Pura II.
Nantinya PT Angkasa Pura II dan mitra strategis akan menjadi pemegang saham di PT Angkasa Pura Aviasi. Adapun perusahaan patungan ini nantinya yang akan mengelola Bandara Internasional Kualanamu dengan masa konsesi 25 tahun.
Awaluddin menambahkan, nantinya mitranya akan masuk ke PT Angkasa Pura Aviasi dengan skema right issue. Adapun, untuk kepemilikannya PT Angkasa Pura minimal akan mendekap saham 51% dan mitranya maksimal 49%.
“Kami menjadi pemegang saham mayoritas di PT Angkasa Pura Aviasi sehingga memegang kendali terkait dengan berbagai rencana pengembangan dan pengelolaan Bandara Kualanamu. Kami memastikan Bandara Kualanamu akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News