kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penumpang udara melonjak 13,92% selama libur Nataru


Rabu, 02 Januari 2019 / 15:25 WIB
Penumpang udara melonjak 13,92% selama libur Nataru
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) mencatat memasuki tahun baru 2019, total keseluruhan penumpang udara mengalami kenaikan 13,92% dalam periode 20 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub Polana B Pramesti menjelaskan, dari laporan Pos Koordinasi Natal danTahun Baru (Nataru) 2018 dan 2019 Ditjen Perhubungan Udara sejak 20 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, dari kegiatan penerbangan internasional yang dipantau pada tujuh bandara dilaporkan jumlah keberangkatan penumpang mencapai 671.485 penumpang.

“Jumlah penumpang berangkat luar negeri ini lebih tinggi 13,92% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama pada angka 589.450 penumpang," ujarnya dalam rilis, Rabu (2/1).

Demikian juga penerbangan yang melayani keberangkatan tersebut mencapai 3.829 penerbangan, naik 8,50% dibanding tahun lalu yang hanya 3.529 penerbangan. Lebih lanjut Polana menuturkan bahwa jumlah penerbangan internasional tertinggi terjadi pada tanggal 28 Desember 2018 sebesar 7,12% dengan total 301 penerbangan.

Sedangkan penumpang berangkat luar negeri tertinggi terjadi pada 23 Desember 2018 yang mencapai 56.435 penumpang atau naik 24,32% dibanding waktu yang sama pada tahun 2017.

Adapun Ke tujuh bandara yang dipantau tersebut adalah Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK), Kualanamu Internasional - Medan, I Gusti Ngurah Rai - Denpasar, Juanda - Surabaya, Sultan Hasanuddin - Makassar, Adisutjipto – Yogyakartadan Husein Sastranegara – Bandung.

Sedangkan dari penerbangan domestik tercatat dari 36 bandara yang dipantau, dari tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan tanggal 1 Januari 2019, total pesawat berangkat sebesar 26.641 penerbangan.

Sementara tahun lalu tercatat 28.734 penerbangan, dengan total penumpang yang diangkut sebesar 3.278.453 penumpang, sedangkan tahun lalu sebesar 3.787.218 penumpang atau mengalami penurunan sebesar 13,43%.

Meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut pada 35 bandar udara yang dipantau, namun bandara Ngurah Rai Denpasar mengalami kenaikan jumlah penumpang berangkat sebesar 204.152 orang penumpang atau sebesar 3,46% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Menurut Polana, jumlah pergerakan pesawat luar negeri Nataru di Bandara Ngurah Rai pun naik sebesar 24,72% demikian pula jumlah penumpang yang diangkut juga mengalami lonjakan sebesar 54,01 persen dibandingkan dengan periode Nataru tahun yang lalu.

“Dengan demikian, secara keseluruhan penumpang yang berangkat pada masa Nataru dari 20 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 9,75% . Bila sebelumnya mencapai 4.376.668 penumpang, masa Nataru pada periode yang sama tahun ini hanya mencapai 3.949.936 penumpang” rinci Polana.

Kemudian ia menambahkan, jumlah pergerakan pesawatpun mengalami penurunan 5,56% dari 32.263 keberangkatan menjadi 30.470 keberangkatan pesawat.
Selama masa angkutan udara Nataru, terdapat 3 Bandara yang menambah jam operasionalnya hingga menjadi 24 jam, yaitu Bandara Ngurah Rai di Bali, Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi di Manado.

“Dari laporan Posko Terpadu Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara tersebut, hingga 1 Januari 2019, tidak ada permasalahan yang berarti terkait operasional angkutan udara di semua bandara yang dipantau meskipun saat ini Anak Gunung Krakatau tengah aktif mengeluarkan abu vulkanik dan erupsi Gunung Dukono di Maluku”, ungkap Polana.

Polana mengapresiasi jalannya angkutan udara yang hingga saat ini tidak menemui kendala yang berarti. Polana mengapresiasi semua penyelenggara penerbangan baik itu dari jajaran Otoritas Bandar Udara, pengelola bandara, maskapai penerbangan dan penyelenggara navigasi penerbangan atas kelancaran operasional penerbangan tersebut.
Ia juga mengimbau seluruh stakeholder penerbangan agar tetap fokus dan bekerja keras dalam menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam penerbangan.

Polana mengingatkan untuk mengantisipasi cuaca yang sewaktu waktu dapat berubah mengingat pada periode Desember – Januari diprediksi akan menjadi puncak dari musim penghujan. Untuk itu Polana juga mengimbau pada para penumpang untuk bersabar jika terjadi keterlambatan penerbangan akibat cuaca yang tidak mendukung.

“Kami sudah instruksikan agar penerbangan selalu dalam koridor keselamatan, keamanan dan kenyamanan sesuai ketentuan. Jadi penyelenggara penerbangan harus menaati dan melayani penumpang dengan sebaik-baiknya, berinhak penumpang bila terjadi keterlambatan sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×