kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Angkasa Pura II butuh investasi Rp 85 triliun


Rabu, 06 Desember 2017 / 10:10 WIB
Angkasa Pura II butuh investasi Rp 85 triliun


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menyiapkan pengembangan smart airportairport city, dan lain-lain. Untuk merealisasikan rencana tersebut, operator bandara milik pemerintah ini membutuhkan dana investasi senilai Rp 85 triliun hingga tahun 2021.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT Angkasa Pura II mengatakan, tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal atau capex senilai Rp 12 triliun. Jumlah tersebut masih tergolong mini. Maklum, dengan rencana strategis ke depan untuk mengatasi backlog jumlah penumpang per tahun memerlukan investasi yang besar.

Sampai akhir 2017, trafik penumpang diperkirakan mencapai 104 juta, naik dari tahun lalu yang hanya 95 juta penumpang. Sedangkan pada tahun depan, jumlah trafik penumpang di bandara-bandara milik AP II meningkat sampai 115 juta penumpang.

"Ini membutuhkan investasi, kami mendorong percepatan investasi. Kami menghitung proyek tahun 2017–2021 membutuhkan capex hampir Rp 85 triliun untuk kebutuhan 13 bandara, bandara baru, dan lainnya," ungkap Awaluddin, Selasa (5/11).?

Adapun sebanyak Rp 69 triliun dari capex tersebut akan digunakan Angkasa Pura II untuk strategic investment jangka panjang. Sisanya, sebesar Rp 10 triliun–Rp 11 triliun bakal dibelanjakan untuk pengembangan bandara-bandara yang ada saat ini.

Pengembangan bandara penting guna mengejar backlog kapasitas 25 juta penumpang yang hingga sekarang masih diupayakan. Awaluddin menuturkan, kapasitas Bandara Internasional Soekarno–Hatta sudah mencapai 60 juta penumpang pada tahun ini. Sedangkan pada 2021 mendatang, diperkirakan akan mencapai 100 juta penumpang.

Sebab itu pembangunan bandara-bandara yang representatif lainnya sangat mendesak supaya bisa mengurangi beban Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Ini tidak mudah karena kami berkejaran dengan demand yang ada. Untuk bandara-bandara tertentu juga butuh mitra. Komitmen kami satu hal yang prioritas, yakni partner untuk meningkatkan trafik, karena kalau semuanya ke Bandara Soekarno-Hatta tidak mungkin," bebernya.

Di sisi lain, Awaluddin berujar trafik penumpang internasional secara total di seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II juga terbilang masih sedikit. Dari total jumlah trafik penumpang bandara secara kumulatif sebanyak 100 juta saat ini, porsi trafik internasional masih di level 20% atau sekitar 20 juta.

Meski demikian, seiring dengan pengembangan bandara bersama mitra strategis tentunya bisa mengerek porsi penumpang internasional ketika kapasitas meningkat.

Sementara kerjasama yang dimaksud adalah pola kemitraan pengelolaan infrastruktur transportasi dan konsensi. Hal ini diyakini menjadi solusi dalam mempercepat pembangunan infrastruktur bandara, beban APBN pun akan berkurang plus risiko pemerintah menjadi lebih kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×