Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Mendaratkan kaki di tanah suci tentu menjadi dambaan semua umat muslim. Tak heran jika pebisnis getol menggarap bisnis haji di Mekah, Arab Saudi.
Tak terkecuali Anjum Hotel. Ini adalah hotel milik konglomerasi Abdul Latif Jameel Real Estate Investment Co. Ltd (ALJREIC). Selama ini, penguasa hotel di Mekah adalah jaringan negara barat.
Kepada KONTAN, Claude Chesnais, CEO Anjum Hotel, mengatakan ALJREIC menggelontorkan investasi US$ 2 miliar untuk membangun hotel mewah berbintang lima di kawasan tanah suci. Investasi jumbo ini terserap untuk pembangunan Anjum Hotel tahap pertama. Total pembangunan Anjum Hotel terdiri dari tiga tahap.
Pada tahap awal, Anjum Hotel membangun 1.743 unit kamar dan suites. Proses pembangunan tahap pertama berlangsung sejak enam tahun lalu. "Anjum Hotel mulai dibuka pada Maret 2014," ujar Chesnais, Kamis (12/12). Selanjutnya, tahap kedua bakal dimulai pada akhir tahun 2014 atau membangun 2.500 kamar.
Chesnais menargetkan, pembangunan tahap ketiga rampung pada tahun 2018 mendatang. "Total akan ada 8.000 kamar. Ini akan menjadi hotel terbesar di Mekah," klaim dia.
Di tahun pertama beroperasi, Anjum Hotel menargetkan tingkat okupansi sebesar 65%. Demi menggapai ambisi tersebut,Anjum Hotel membidik jamaah asal Indonesia. "Kami akan mendirikan kantor perwakilan di Jakarta pada Januari 2014," ujar Chesnais.
Malahan, Chesnais menargetkan jamaah Indonesia sebagai kontributor terbesar pemasukan Anjum Hotel. Chesnais meracik sejumlah strategi untuk menarik minat jamah Tanah Air.
Misalnya saja, menyodorkan makanan khas nusantara dengan merekrut 10 koki asal Indonesia. Anjum Hotel juga membidik pasar Malaysia, Turki, Mesir dan Maroko. Anjum Hotel berjarak 50 meter dari Masjidil Haram. Hotel ini membangun terowongan khusus menuju mesjid suci tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News