kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Antam Geber Proyek FeNi Haltim dan CGA Tayan


Senin, 24 Juni 2013 / 07:20 WIB
Antam Geber Proyek FeNi Haltim dan CGA Tayan
ILUSTRASI. Gejala Kista Ovarium yang Harus Diwaspadai


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menggeber pengerjaan sejumlah proyek. Proyek-proyek itu antara lain proyek feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara (FeNi Haltim) dan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat.

Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang mengatakan, proses rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) dari pabrik pengolah bijih nikel menjadi nikel ini telah mencapai 5%.

"Saat ini, proyek FeNi Haltim fokus pada proses pra-konstruksi," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu. Adapun, proses pra-konstruksi itu meliputi persiapan lahan, relokasi kantor dan pabrik, serta konstruksi dermaga dan pelabuhan.

Rencananya, pembangunan fisik pabrik dan infrastruktur akan dilakukan mulai dilakukan akhir 2013 atau awal 2014. Sehingga, pada 2015 mendatang sudah masuk tahap instalasi dan persiapan pelaksanaan proyek (commissioning).

Asal tahu saja, pabrik pengolahan feronikel ini memakan biaya investasi sekitar US$ 1,6 miliar. Selain pabrik berkapasitas 27.000 ton nikel dalam feronikel (TNi), dana itu juga untuk membangun dua pembangkit listrik.

Pertama, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 3x30 mega watt (MW). Ke dua, pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) dengan kapasitas 10x7 MW.

Proyek selanjutnya adalah CGA Tayan. Targetnya, proyek senilai US$ 490 juta ini akan masuk ke tahap comissioning pada Oktober 2013. Nantinya, pabrik smelter bauksit ini akan memproduksi 300.000 ton CGA. Sebanyak 200.000 ton CGA ini nantinya akan dijual ke pasar luar negeri.

Terkait rencana ekspansi ke regional, khususnya Myanmar, menurut dia, Antam akan melakukan analisa risiko terlebih dahulu. "Termasuk risiko politik, perdagangan, dan royalti," kata Tri.

Sekedar mengingatkan, emiten berkode saham ANTM ini berencana membuka tambang emas di Myanmar. Proyek ini merupakan inisiasi Antam dengan 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang lain.

Antam menargetkan, bisa eksplorasi emas di Myanmar mulai tahun ini. Antam menganggarkan Rp 90 miliar untuk eksplorasi di Myanmar dan tempat lain.
Sementara itu, mengenai rencana kerjasama dengan investor China, Baosteel Group, Tri mengaku, pihaknya belum memiliki rencana sama sekali. Saat ini, ANTM fokus pada penyelesaian proyek-proyek yang tengah dilakukan saat ini, yakni FeNi Haltim dan CGA Tayan.

Hingga Mei 2013, BUMN tambang ini berhasil menjual 5.152,54 kilogram (kg) emas. Angka ini 68% dari target penjualan emas sepanjang 2013, yaitu 7.577,26 kg.

Penjualan komoditas lain juga meningkat. Penjualan feronikel mencapai 7.028 TNi. Ini memenuhi 39% target penjualan di 2013 sebanyak 18.020 TNi.
ANTM juga berhasil menjual bijih nikel sebanyak 4 juta wet metric ton (wmt) di lima bulan pertama 2013. Perolehan penjualan ini setara 35% dari target ANTM di 2013 sebanyak 11,43 juta wmt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×