Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merespons kelangkaan antiseptik di tengah penyebaran virus corona di Indonesia, emiten kosmetik PT Martina Berto Tbk (MBTO) atau biasa dikenal Martha Tilaar Group bakal merilis produk hand sanitizer.
Corporate Director of Creative and Innovation Martha Tilaar Group Kilala Tilaar mengungkapkan saat ini MBTO tengah mengejar proses produksi antiseptik.
"Melihat kelangkaan hand sanitizer di pasar dan kebutuhannya darurat, kami akan jual dengan harga murah sehingga affordable buat masyarakat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) bidik penjualan tumbuh 20% di tahun 2020
Saat ini Martina Berto sedang mempersiapkan perizinan dari Kementerian Kesehatan karena izin yang dimiliki Martha Tilaar adalah izin kosmetik dari Badan Penagawas Obat dan Makanan (BPOM). Targetnya, hand sanitizer ini bisa diproduksi mulai Jumat (20/3) atau paling lambat pekan depan.
Sebagi bocoran, produk antiseptik ini berbahan dasar 70% alkohol dan dilengkapi dengan ekstrak camomile untuk anti iritasi, ekstrak sereh dan kemangi untuk meningkatkan natural antiseptik. "Produk ini akan dibuat dalam bentuk gel dan spray (semprot)," terang Kilala.
Tambahan informasi, bahan baku antiseptik ini 85% dipasok dari lokal dan sisanya bisa dipenuhi dari cadangan yang ada. Kilala memastikan dari bahan baku yang ada saat ini, pasti mencukupi produksi tahap pertama.
Di tahap awal, Martina Berto akan memproduksi 8 juta hand sanitizer yang bisa dibeli di seluruh channel penjualan Martina Berto seperti offline dan online store termasuk komunitas.
"Yang terpenting saat ini adalah kita sama-sama bisa menekan angka penyebaran corona," kata Kilala.
Kilala menjelaskan melihat potensi pasar hand sanitizer di tengah penyebaran virus corona dan terbatasnya produk antiseptik yang aman untuk digunakan, tentu pasarnya sangat besar. Kilala menggambarkannya dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini sekitar 260 juta orang yang paling tidak setiap orang harus punya satu hand sanitizer.
Di sisi lain, Kilala juga khawatir dengan dijual bebasnya produk hand sanitizer yang komposisinya belum tentu aman untuk digunakan. "Makanya kami akan segara mengurus izinnya agar produknya terjamin kualitasnya," kata Kilala.
Baca Juga: Pelaku industri kosmetik dorong promosi dan penjualan diberbagai lini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News