kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi dampak pandemi corona, Pertamina evaluasi rencana kerja dan investasi


Minggu, 05 April 2020 / 18:49 WIB
Antisipasi dampak pandemi corona, Pertamina evaluasi rencana kerja dan investasi
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak pengendara di SPBU, Cikini, Jakarta, Selasa (04/02). Antisipasi dampak pandemi corona, Pertamina evaluasi rencana kerja dan investasi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Sebaliknya, ada peningkatan konsumsi LPG untuk rumah tangga. LPG Subsidi 3 kg mengalami kenaikan konsumsi harian hampir 1% menjadi 22.117 metrik ton dari konsumsi normal sebesar 21.927 metrik ton.

Di sisi lain, banyak konsumen yang beralih ke LPG non subsidi khusus untuk rumah tangga seperti produk Bright Gas kemasan 12 kg dan 5,5 kg. Terbukti dari adanya peningkatan konsumsi hingga mencapai 9% dalam 3 minggu terakhir.

Baca Juga: Harga minyak dan virus corona buat Medco Energi (MEDC) ubah target produksi dan capex

Secara keseluruhan, Fajriyah menegaskan bahwa Pertamina menjamin ketersediaan pasokan serta memastikan kegiatan operasional penyaluran BBM dan LPG berjalan baik dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Saat ini, pasokan nasional untuk produk jenis gasoline yakni Premium, Pertalite, dan Pertamax berada pada level aman di atas 22 hari, bahkan pasokan produk Pertamax Turbo mencapai 42 hari dan Minyak Tanah mencapai 89 hari.

Adapun produk jenis gasoil yakni Solar dan Dexlite dapat memenuhi ketersediaan di atas 24 hari. Pasokan untuk produk Pertamina Dex secara nasional mencapai 53 hari. Sedangkan pasokan LPG secara nasional saat ini berada di level 16 hari.

Oleh sebab itu, Fajriyah mengatakan bahwa kinerja operasional di kilang masih tetap berjalan normal. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga pasokan dan ketersediaan, serta untuk mengantisipasi kebutuhan saat masa lebaran Idul Fitri maupun adanya potensi pembatasan wilayah.

Baca Juga: Ada corona, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) tetap pasang target kinerja naik 10%

"Kilang juga tetap jalan normal seperti biasa. Karena dalam dua minggu ini konsumsi harian memang turun. Tapi kita tetap mengantisipasi untuk kebutuhan lebaran maupun pembatasan wilayah," kata Fajriyah.

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, saat Lebaran konsumsi BBM dan LPG diperkirakan naik 3%-5%. "Tapi untuk yang sekarang apabila mudik tidak disarankan, pasti akan ada penurunan. Namun kami tetap bersiaga," imbuhnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×