Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), pengelola CGV Cinemas, belum mengumpulkan data penurunan penonton akibat virus corona (Covid-19) dalam dua bulan terakhir.
Sales and Head Marketing CGV Cinemas,Manael Sudarman, memaparkan jika kemungkinan adanya penurunan angka penonton bisa saja terjadi karena himbauan pemerintah untuk membatasi kegiatan di tempat umum.
Baca Juga: Graha Layar Prima (BLTZ) targetkan jumlah penonton di atas 20 juta tahun ini
"Kami belum bisa mengambil kesimpulan untuk efek virus corona ini, namun dengan himbauan pemerintah untuk membatasi kegiatan di tempat umum, bukan tidak mungkin akan ada penurunan jumlah penonton," ungkap Manael kepada Kontan, Jumat (6/3).
Manael melanjutkan, pihaknya juga telah mengantisipasi penurunan jumlah penonton dengan memperbanyak konten online atau digital, meningkatkan kerjasama strategis dengan penyedia layanan onlive channel seperti Gojek, Book My Show di aplikasi Grab, Traveloka, Tix.id, dan lainnya.
Baca Juga: Potensi Pasar Masih Besar, Pengusaha Bioskap Bersaing Menambah Layar
Hal tersebut dilakukan agar konsumen makin mudah mendapatkan tiket menonton dengan harga yang terjangkau. Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin kemitraan dengan produser film nasional melalui acara premier filem, meet and greet, hingga special screening.
"Di beberapa daerah lain juga ada rencana penyelenggaraan acara seperti, Beauty Class, Weekend Accoustics, Cinema Tour, Free Trial untuk special Auditorium 4DX, ScreenX. Beberapa rencana film screening dengan production house dan distributor film juga masih on schedule," lanjutnya.
Tahun ini, BLTZ juga menargetkan membangun 100 jaringan bioskop CGV Cinemas dan menembus target 20 juta penonton. Sementara itu, pihaknya telah membangun jaringan sebanyak 68 jaringan bioskop tahun 2019.
Baca Juga: CGV kejar target miliki 100 jaringan bioskop tahun ini
Manael berkata, beberapa film yang menjadi andalan bulan ini adalah Onwards, Mulan, Quite Place 2, GUns Akimbo, dan dua film lokal bertajuk Mariposa dan KKN di Desa Penari.
"Untuk nilai investasi tahun ini, masih belum bisa didisclose. Semua akan dibuka pada paparan publik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News