Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan pelat merah pengelola bandara, PT Angkasa Pura I (AP I) melakukan perbaikan landasan pacu atau runaway di lima bandara kelolaannya.
Lima bandara tersebut, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
Dia menyatakan, pengerjaan tiap bandara menelan dana Rp 150 miliar. Sehingga, total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 750 miliar untuk lima bandara. "Daya tahan runaway ini bisa 15-20 tahun," kata Direktur Utama AP I, Danang S Baskoro di Graha Angkasa Pura I, Jakarta, Kamis (9/2).
Perbaikan ini lantaran kebutuhan dan kondisi landasan yang memang masuk taraf perbaikan. Apalagi, intensitas penerbangan tiap bandara makin hari makin tinggi. Sebagai bagian dari faktor keamanan dan kenyamanan, AP I harus memastikan bahwa runaway yang ada memenuhi standar.
"Yang berkepentingan banyak, mulai arilines, charter, dan pihak-pihak terkait bisnis bandar udara lainnya," papar Danang.
Oleh karena banyak pihak yang berkepentingan menggunakan landasan, AP I tidak bisa sembarangan waktu memperbaiki. AP I dapat mengerjakan landasan selama lima jam sehari, sejak pukul 00.00-05.00. "Rata-rata, waktu penyelesaian tiap runaway bisa 22 bulan," imbuhnya.
Pekerjaan tersebut juga bisa terhenti apabila datang hujan. Untuk itu, dia memperkirakan waktu pengerjaan perbaikan tersebut bisa memakan waktu cukup lama. AP 1 membidik proyek tersebut bisa selesai pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News