kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

AP I kesulitan kembangkan dua bandara karena lahan


Minggu, 01 Februari 2015 / 21:39 WIB
AP I kesulitan kembangkan dua bandara karena lahan
ILUSTRASI. OJK menunggu pemerintah menerbitkan aturan hapus buku kredit UMKM di bank BUMN.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Angkasa Pura I kesulitan dalam pengadaan lahan guna perluasan bandara. Menurut Head of Corporate Planning and Performance Angkasa Pura I, Yudha Prana Sugardha, berdasarkan identifikasi yang dilakukan Angkasa Pura I ada dua bandara besar yang pengembangannya sampai saat ini terkendala oleh pembebasan lahan yang belum selesai.

Pertama, Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin yang pengembangannya membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,9 triliun. Kedua, Bandara Baru Yogyakarta yang pembangunannya membutuhkan dana Rp 5 triliun.

Yudha mengatakan sampai saat ini pengadaan lahan untuk ke dua bandara tersebut belum juga bisa selesai dilakukan.  Permasalahan tersebut salah satunya dipicu oleh harga lahan yang sampai saat ini belum juga disepakati dan penolakan masyarakat.

"Harga lahannya tiap menit selalu berubah, itu yang membuat sulit, dan membuat kami tidak bisa mematok harga lahan," kata Yudha pekan kemarin.

Yudha mengatakan bahwa ada beberapa alternatif yang saat ini sedang ditempuh oleh Angkasa Pura I untuk mengatasi hambatan lahan tersebut. Salah satunya, dengan melakukan reklamasi pantai.

Alternatif ini dilakukan dalam pengembangan Bandara Juanda, Surabaya. "Reklamasi tidak jauh dari bandara eksisting jadi satu opsi bagi kami, tapi itu butuh investasi luar biasa," katanya.

Walaupun dari sisi pembebasan lahan sampai saat ini masih menghambat, banyak investor yang sudah menyatakan keinginan mereka untuk ikut mengembangkan bandara yang dikembangkan oleh Angkasa Pura I. Setidaknya sudah ada 13 bandara yang sudah diminati investor asal Eropa, India. Salah satunya, Bandara Lombok.

"Bandara kita memang cukup atraktif dan menarik bagi strategic investor makanya kemarin sudah banyak yang tawarkan kerjasama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×