kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.799   5,00   0,03%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%

AP I lanjutkan proyek bandara baru Yogyakarta


Selasa, 23 September 2014 / 18:25 WIB
AP I lanjutkan proyek bandara baru Yogyakarta
ILUSTRASI. Melemah, Harga Saham BELI & GOTO Kompak di Perdagangan Bursa Kamis (6/4). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rencana pembangunan bandara baru di Yogyakarta terus berlanjut. Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi bandara baru Yogyakarta telah menyelesaikan tahapan sosialisasi kepada warga masyarakat Kulon progo. 

Sosialisasi yang digelar di enam desa yaitu Desa Sindutan, Palihan, Jangkaran, Kebonrejo, Temon, dan Glagah ini dilaksanakan sejak 16 hingga 23 September 2014.

"Secara umum, sosialisasi berlangsung lancar dan sesuai harapan. Tim Persiapan yang terdiri dari Pemprov DI Yogyakarta, Pemkab Kulonprogo, dan Angkasa Pura I mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang antusias menghadiri acara sosialisasi," kata Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha dalam siaran persnya, Selasa (23/9).

Dalam sosialisasi ini turut dihadiri Asisten II Sekretaris Daerah Kulonprogo Triyono, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DI Yogyakarta Haryanto, dan Project Manager Bandara Baru Yogyakarta Eko Permadi.

Dari enam desa lokasi sosialisasi, diakui memang sempat terjadi ketegangan di Desa Palihan dan di Desa Glagah, karena adanya aksi demonstrasi beberapa warga yang menolak keberadaan bandara. "Jika kemudian muncul penolakan dalam prosesnya, itu merupakan bagian dari dinamika. Apalagi terkait proyek sebesar pembangunan bandara seperti ini," jelas Triyono.

Pembangunan bandara baru ini guna menggantikan bandara Adisutjipto yang kapasitasnya semakin terbatas. Kondisi eksisting Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang didesain hanya untuk menampung 1,2 juta penumpang per tahun, harus melayani hingga 5,7 penumpang di tahun 2013. 

Sementara di sisi udara, delapan parking stand yang ada dirasakan kurang optimal dalam melayani pergerakan pesawat udara dengan 138 penerbangan baik domestik maupun internasional. 

"Bagi masyarakat Kulonprogo, kehadiran bandara mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Banyak pini sepuh yang datang ke kegiatan sosialisasi ini dengan harapan yang besar bahwa rencana pembangunan bandara ini dapat terwujud. Mungkin bukan untuk mereka, tetapi untuk anak cucunya kelak," imbuh Farid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×