kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP II bangun usaha kargo di Bandara Kertajati


Senin, 28 Maret 2016 / 11:24 WIB
AP II bangun usaha kargo di Bandara Kertajati


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Angkasa Pura II berniat menanamkan investasi untuk membangun usaha kargo di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Dalam bisnis ini, AP II akan menggandeng PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB). 

"Kami sudah menyiapkan Rp 200 miliar mulai dari pembangunan sampai pengelolaan," ujar Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, pekan lalu.

Budi menjelaskan, dalam rencana yang sudah disiapkan, pihaknya bakal membentuk anak usaha dalam mengembangkan bisnis tersebut. Namun, untuk mengajak PT BIJB, dirinya masih harus bertemu dahulu dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Haerul Anwar, Public Relation Manager PT Angkasa Pura II menambahkan, pengembangan kargo di Bandara Kertajati ini akan dilakukan bersamaan dengan pembangunan sisi darat dan sisi udara yang tengah dilakukan pemerintah. 

Adapun fasilitas kargo itu nantinya akan memiliki gudang seluas 10.000 meter persegi dengan daya tampung sekitar 50.000 ton per tahun. "Kami ditawarkan untuk pembangunan kargo terlebih dahulu, jadi kami masuk dahulu sebagai operator kargo," kata dia.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan bandara Kertajati rampung pada 2017. Proyek ini sudah mulai dikerjakan Kementerian Perhubungan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2013. 

Pembangunan sisi udara menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pembangunan sisi darat jadi tanggung jawab Pemprov Jabar.

Bandara Kertajati dibangun di atas lahan seluas ±1.800 ha. Tahap awal direncanakan memiliki satu landas pacu (runway) berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. Dalam pengembangannya bandara ini kelak akan dilengkapi dua runway berukuran 3.500 x 60 meter dan 3.000 x 60 meter sehingga mampu menampung Boeing 747 atau Boeing 777.

Kemudian pada sisi darat, Pemprov Jawa Barat akan melakukan pembebasan lahan seluas 1.000 ha. Rencananya fasilitas sisi darat terbagi menjadi 3 paket, yaitu paket infrastruktur, paket terminal utama penumpang, dan paket bangunan penunjang operasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×