kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.874   6,00   0,04%
  • IDX 7.311   115,69   1,61%
  • KOMPAS100 1.121   16,57   1,50%
  • LQ45 892   15,30   1,74%
  • ISSI 222   1,80   0,82%
  • IDX30 459   10,34   2,30%
  • IDXHIDIV20 553   13,66   2,53%
  • IDX80 129   1,61   1,27%
  • IDXV30 137   2,48   1,85%
  • IDXQ30 153   3,49   2,34%

AP II siap garap kawasan kargo dan berikat


Jumat, 09 Desember 2016 / 11:27 WIB
AP II siap garap kawasan kargo dan berikat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA.  PT Angkasa Pura II siap ekspansi usaha di bisnis kargo dan logistik tahun depan. Lewat anak usahanya, PT Angkasa Pura Cargo, perusahaan pelat merah ini akan mengembangkan kawasan khusus kargo (cargo village) dan pusat logistik berikat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. 

Asal tahu saja, Angkasa Pura II baru mendirikan Angkasa Pura Cargo awal Oktober lalu. Saat ini, anak usaha tersebut baru menangani layanan jasa kargo, yakni storages lease packgaes (sewa gudang), yang selama ini belum ditangani di Terminal III Soekarno Hatta.

Nah, Angkasa Pura Cargo akan membangun kawasan kargo di atas lahan seluas 90 hektare di Soekarno Hatta. Ini untuk memenuhi permintaan kargo yang semakin meningkat seiring dengan pemberlakukan ASEAN Open Sky.

Denny Fikri,  Direktur Utama Angkasa Pura Cargo, menyebut, gudang kargo di Soekarno Hatta yang ada saat ini seluas 30 hektare sudah kelebihan muatan. Daya tampung gudang tersebut hanya 430.000 ton per tahun, sementara tahun lalu kapasitasnya sudah mencapai 700.000 ton per tahun. "Gudang yang akan kami bangun ini  kapasitasnya tiga kali lipat dari gudang kargo yang ada sekarang. Nantinya kapasitasnya akan mencapai 1,5 juta ton per tahun," kata Denny kepada KONTAN, Rabu (7/12).

Tahap awal, Angkasa Pura Cargo akan membangun pergudangan di atas lahan seluas 45 ha dan pembangunannya mulai tahun depan.  Sementara tahap berikutnya, perusahaan ini akan mengembangkan sisa lahan 45 ha lagi menjadi pergudangan dan perkantoran. 

Sebagian besar lahan untuk kawasan kargo tersebut sudah Angkasa Pura II miliki meski sebagian lahan masih dalam proses pembebasan lahan. Sayang ia tidak merinci luas lahan yang belum dibebaskan. Yang jelas, kampung kargo tersebut memiliki akses jalan tol dan kereta api bandara.

Sejauh ini, Angkasa Pura Cargo belum menetapkan skema pengembangan kawasan kargo tersebut, lantaran masih pembahasan. Tapi awal tahun depan, tender operator gudang tersebut sudah dimulai.  Perusahaan ini membuka kesempatan bagi perusahaan lokal dan asing untuk bersaing mengelola kargo tersebut.

Bila lancar, kawasan kargo ini sudah bisa berjalan pada tahun 2019, seiring mulai beroperasinya kereta bandara.   Angkasa Pura II memperkirakan, total investasi awal dari proyek tersebut sekitar Rp 2 triliun.  "Tapi itu perkiraan lama, nilai investasinya masih belum pasti, " kata Denny. 

Sementara pembangunan pusat logistik di  Bandara Soekarno Hatta masih pembahasan. Angkasa Pura Cargo berencana membangun pusat logistik di atas lahan satu hr di pertengahan tahun depan dan bisa beroperasi akhir 2017.

Nanti, pusat logistik tersebut bakal fokus sebagai tempat penampungan komponen peralatan telekomunikasi dan pesawat terbang. "Kami harap, banyak komponen yang ada di Singapura bisa beralih ke kami," ucapnya.

Meski sudah memiliki  agenda bisnis, Angkasa Pura Cargo masih belum bersedia menyebutkan belanja modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×