Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) optimitis bisa melanjutkan pengoperasinan fasilitas rig di Blok Mahakam, Kalimantan Timur pasca 2017. Keyakinan ini lantaran emiten jasa pengeboran minyak dan gas bumi (migas) ini sudah punya pengalaman lebih dari 23 tahun di ladang gas tersebut.
Vice President Director Apexindo Pratama Duta Erwin Sutanto mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan perusahaan mana yang akan melanjutkan kontrak Blok Mahakam, Total E&P ataukah PT Pertamina. "Produksi migas di Blok Mahakam harus tetap terus berjalan. Sehingga, jasa pemboran diperlukan, sedangkan rig milik kami memang diperlukan secara khusus untuk Mahakam," katanya, Jumat (6/3).
Asal tahu saja, hingga sekarang ini, Kementerian ESDM belum memberikan kepastian terkait operator di ladang kaya migas tersebut yang akan habis kontraknya dua tahun mendatang. Sebelumnya, PT Pertamina sudah mengajukan minatnya mengambil alih Blok Mahalam.
Erwin bilang, Apexindo sudah masuk di Blok Mahakam sejak 1992 silam. Saat ini, terdapat lima fasilitas rig milik perusahaan yang dipakai Total E&P Indonesie, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Blok Mahakam.
"Kami tetap optimistis, apakah Total akan tetap di sana, ataukah akan diambil alih PT Pertamina. Apalagi, kami merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang memiliki kemampuan peroperasian offshore (laut dalam)," ujar Erwin.
Yakin pendapatan tumbuh 20%
Meskipun harga jual minyak dan gas bumi (migas) masih lesu, Apexindo memproyeksikan pendapatannya masih bisa tumbuh. "Kami memperkirakan kenaikan pendapatan kami bisa mencapai 10% hingga 20%," kata Erwin.
Kenaikan pendapatan tersebut akan ditopang dari kontrak baru dari Petronas Carigali Sbn Bhd hingga dua tahun ke depan. Di mana, nilai kontrak tersebut mencapai US$ 52 juta per tahun.
Di sisi lain, Apexindo berencana menerbitkan obligasi senilai SGD 500 juta. Rencananya, kegiatan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai Kuartal-II 2015. Tujuannya,untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang dan modal kerja.
Dalam kesempatan sebelumnya, perusahaan tersebut memproyeksikan pendapatan pada tahun ini mencapai US$ 290 juta dan laba bersih sebesar US$ 30 juta. "Untuk laporan keuangan 2014 masih kami proses, dalam dua minggu ke depan akan kami rilis," ujar Erwin.
Sementara, kontrak yang telah dikantongi Apexindo hingga 2017 mendatang mencapai US$ 614,2 juta. Rinciannya, sebanyak 80% merupakan jasa pengeboran migas di onshore, dan sisanya merupakan offshore alias darat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News