kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.693   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.620   -80,44   -0,92%
  • KOMPAS100 1.182   -10,18   -0,85%
  • LQ45 847   -9,87   -1,15%
  • ISSI 310   -3,01   -0,96%
  • IDX30 434   -7,32   -1,66%
  • IDXHIDIV20 502   -8,12   -1,59%
  • IDX80 132   -1,25   -0,94%
  • IDXV30 137   -3,01   -2,15%
  • IDXQ30 138   -2,16   -1,54%

APF Kanada Perkuat Kolaborasi Kanada-Indonesia dalam Ketahanan Pangan Jelang 2026


Kamis, 11 Desember 2025 / 19:05 WIB
APF Kanada Perkuat Kolaborasi Kanada-Indonesia dalam Ketahanan Pangan Jelang 2026
ILUSTRASI. APF Kanada menyelenggarakan ruang diskusi atas kerja sama dengan Kedutaan Besar Kanada di Indonesia dan Kamar Dagang Indonesia Kanada (ICCC) ini di Jakarta, Rabu (10/12/2025).


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Asia Pasifik Kanada (APF Kanada) memperkuat kolaborasi antara Kanada dan Indonesia dalam ketahanan pangan menjelang Konferensi Kanada di Asia (CIAC) 2026, yang akan diadakan di Singapura pada Februari 2026.

Sebagai langkah konkret, APF Kanada menyelenggarakan ruang diskusi atas kerja sama dengan Kedutaan Besar Kanada di Indonesia dan Kamar Dagang Indonesia Kanada (ICCC) ini di Jakarta, Rabu (10/12/2025). 

Gelaran ini menyoroti peluang dalam ketahanan pangan, inovasi pertanian, ketahanan rantai pasok, dan fasilitasi perdagangan.

Diskusi juga menggemakan tema-tema utama dari laporan ketahanan pangan regional terbaru oleh APF Kanada dan Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) Kanada, yang menekankan pentingnya inovasi, standar, dan kolaborasi publik-swasta yang lebih kuat di seluruh Indo-Pasifik.

Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia, Jess Dutton, menggarisbawahi komitmen kuat Kanada untuk memperdalam kerja sama agrifood dengan Indonesia. Ia mencatat, kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam memajukan ketahanan pangan, keberlanjutan, dan ketahanan jangka panjang di seluruh kawasan.

"Dengan keahlian kami yang diakui secara global dalam keamanan pangan, keberlanjutan, dan integritas rantai pasok, kami berkomitmen untuk mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan kapasitas lokal dan ketahanan pangan jangka panjang," ucapnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).

Baca Juga: ICA-CEPA Diteken, Ekspor Hasil Laut Indonesia ke Kanada Berpotensi Meningkat

Ia menyoroti pengalaman panjang Kanada dalam mengembangkan prosedur dan standar keamanan pangan kelas dunia.

Dutton juga menyebut, Kanada melihat peluang signifikan untuk memperdalam kolaborasi dengan Indonesia di berbagai bidang.

Pasalnya, menurutnya keahlian teknis Kanada dalam keberlanjutan, jaminan kualitas, dan manajemen rantai pasok selaras dengan prioritas ketahanan pangan Indonesia. 

"Melalui pertukaran pengetahuan yang lebih mendalam dan kerja sama yang ditargetkan, kita dapat memperkuat kapasitas lokal dan berkontribusi pada sistem pangan yang lebih andal dan siap menghadapi masa depan," katanya.

Direktur Regional Asia APF Kanada, Barrett Bingley, juga memperkenalkan seri Momentum Asia yang lebih luas dan mandat Indo-Pasifik APF Kanada.

"Momentum ini dirancang untuk menyatukan orang, ide, dan kemampuan yang membentuk kolaborasi lintas batas," kata Bingley.

Dalam kesempatan yang sama, Adhi Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), turut membahas lanskap industri makanan Indonesia yang terus berkembang, daya saing pasar, dan peluang anyar untuk kolaborasi dengan mitra Kanada.

Baca Juga: Kadin: Perjanjian Dagang Indonesia-Kanada Perkuat UMKM dan Rantai Pasok

Diskusi mengenai implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kanada-Indonesia (CEPA), yang ditandatangani pada 24 September 2025, turut menjadi bagian dari agenda.

Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan Indonesia, Djatmiko Bris Witjaksono, menyampaikan bahwa CEPA merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dan menyediakan kerangka kerja untuk memperluas kolaborasi perdagangan, mengurangi hambatan non-tarif, serta membuka peluang investasi strategis. Khususnya, di sektor yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan pertumbuhan berkelanjutan.

Ia menekankan, peningkatan integrasi Indonesia dalam rantai nilai global menunjukkan adanya potensi komplementer dengan Kanada.

Dengan kemitraan tersebut, Djatmiko menilai, Indonesia dapat mengembangkan produk pertanian dan pangan bernilai tambah, sekaligus memfasilitasi akses pasar dua arah.

"Mulai dari produk hortikultura Kanada hingga komoditas makanan laut Indonesia, hingga buah-buahan Asia Tenggara seperti mangga dan durian," tegasnya. 

Baca Juga: Apindo: Kanada Pasar Potensial, tapi Masih Asing bagi Eksportir RI

Selanjutnya: OJK: Pembiayaan Paylater Tembus Rp 10,85 Triliun, Tumbuh 69,7% pada Oktober 2025

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Tinted Lip Balm Bukan Sekadar Pelembab Bibir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×